Sebelum longsor, akses jalan tani dan tanggul penahan tanah yang dibangun melalui pos anggaran dana desa itu, diakui Kepala Dusun Baturapa, Muhammad Tamrin sangat banyak dirasakan manfaatnya oleh warga, terutama dalam memobilisasi komoditi hasil bumi dan perkebunan.
Oleh karenanya, Muhammad Tamrin berharap agar pemerintah kabupaten bisa membantu upaya pembenahan serta pembangunan kembali tanggul penahan tanah dan akses jalan tani yang longsor.
Menanggapi harapan tersebut, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Muhammad Ikbal, SE menguraikan, BPBD akan mengupayakan penanganan secara darurat sembari menantikan anggaran pembangunan tanggul permanen.
Penanganan darurat akan diupayakan agar warga bisa kembali melintasi akses jalan tani dengan aman.
Muhammad Ikbal mengakui, lokasi longsor Dusun Baturapa cukup rawan dan masih berpotensi amblas untuk kali kedua.
Terkait hal itu, pihaknya merekomendasikan agar untuk sementara, akses jalan tersebut dapat ditutup dan tidak dilalui warga, terutama untuk kendaraan roda empat.
Diskusi penanganan longsor yang berlangsung alot dan serius, sempat ‘melahirkan’ opsi pelebaran serta pembangunan akses jalan baru yang jauh lebih refresentatif.
Opsi pelebaran dan pembangunan akses jalan baru berkembang dari hasil diskusi lapangan antara tim BPBD, Dinas PU TR, kepala dusun, dan warga. (Sabir)