“Untuk sementara, jembatan darurat ini hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua. Insya Allah sebentar lagi akses ini sudah bisa digunakan,” tambahnya.
Dalam proses pembangunan jembatan, warga memanfaatkan material dari sisa-sisa pohon yang hanyut terbawa banjir. Kayu-kayu tersebut kemudian diolah menjadi papan jembatan. Selain itu, bambu dari sumbangan warga juga turut digunakan.
Asbar juga menyampaikan, pasca-banjir, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bulukumba telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi. Kepala Bidang Bina Marga PUPR, Sahing, turut hadir meninjau kondisi jembatan yang rusak.
“Kami sudah berbicara dengan Pak Sahing. Rencananya, besok akan diusulkan untuk masuk dalam rencana anggaran perbaikan jembatan,” jelas Asbar.
Ia berharap, pemerintah daerah dapat segera menyetujui dan merealisasikan anggaran perbaikan jembatan penghubung yang sangat dibutuhkan masyarakat. “Semoga secepatnya direalisasi,” pungkasnya. (Sabir)