PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA – Warga Desa Benteng Gantarang dan Desa Bontoraja, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, bahu-membahu membangun jembatan darurat secara swadaya, Minggu (6/7/2025). Aksi gotong royong ini dilakukan sebagai respons atas putusnya jembatan penghubung antar dua desa tersebut akibat banjir besar pada Sabtu (5/7/2025) pagi.
Jembatan yang sebelumnya terputus itu merupakan akses vital bagi aktivitas warga, mulai dari bertani, berdagang, hingga akses anak-anak menuju sekolah.
Kepala Desa Benteng Gantarang, Asbar mengatakan, pembangunan jembatan darurat ini merupakan inisiatif masyarakat sambil menunggu langkah strategis dan bantuan dari pemerintah.
“Ini murni swadaya masyarakat untuk membangun jembatan sementara, sembari menunggu tindak lanjut dari pemerintah untuk pembangunan kembali jembatan utama yang rusak,” ujar Asbar melalui telepon, saat berada di lokasi gotong royong.
Ia menjelaskan, jembatan darurat tersebut hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Sementara kendaraan roda empat belum memungkinkan untuk melintasi jalur ini.
“Untuk sementara, jembatan darurat ini hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua. Insya Allah sebentar lagi akses ini sudah bisa digunakan,” tambahnya.
Dalam proses pembangunan jembatan, warga memanfaatkan material dari sisa-sisa pohon yang hanyut terbawa banjir. Kayu-kayu tersebut kemudian diolah menjadi papan jembatan. Selain itu, bambu dari sumbangan warga juga turut digunakan.
Asbar juga menyampaikan, pasca-banjir, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bulukumba telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi. Kepala Bidang Bina Marga PUPR, Sahing, turut hadir meninjau kondisi jembatan yang rusak.
“Kami sudah berbicara dengan Pak Sahing. Rencananya, besok akan diusulkan untuk masuk dalam rencana anggaran perbaikan jembatan,” jelas Asbar.
Ia berharap, pemerintah daerah dapat segera menyetujui dan merealisasikan anggaran perbaikan jembatan penghubung yang sangat dibutuhkan masyarakat. “Semoga secepatnya direalisasi,” pungkasnya. (Sabir)