Hasil penampilan pelajar ini sangat epik dan menakjubkan, menarik perhatian peserta yang hadir dan disambut dengan aplaus meriah saat mengakhiri pertunjukannya.
Acara dilanjutkan dengan diskusi apresiasi budaya Tahun 2025, menghadirkan lima narasumber, antara lain Prof. Dr. Andi Jamila, M.Sn. (Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar, yang juga seorang koreografer, memiliki kepakaran dalam pengkajian tari tradisional), mengankat tema Karya Seni Tari Berbasis Budaya Lokal. Drs. H. Andi Mahrus Syarief, M.Si. (Penyair dan Kritikus Karya Sastra) Tema Karya Sastra Berbasis Budaya Lokal, Andi Abdi Bashit, SE yang biasa disapa Cucut seorang seniman musik tari tradisional mengangkat tema Karya Musik Berbasis Budaya Lokal. Andi Bahar Yusuf, panggilan akrabnya Bahar Merdhu seorang seniman pertunjukan khusunya teater dengan tema Karya Seni Pertunjukan Opera, Teater, Permainan Rakyat, Cerita Rakyat. dan terakhir Dr. Karim, S.Pd., M.Pd. seorang budayawan dengan mengangkat tema Pendidikan Karkater Berbasis Budaya Lokal. Diskusi ini dipandu oleh Rachim Kallo, yang menciptakan suasana interaktif.
Selanjutnya, pementasan Tari Pasompe dari Sanggar Batara Maru’ Maros, yang dikoreografikan oleh Oktaviani Dwi Arti, menampilkan simbol Toodo Puli Temmallara dalam komposisi musik perkusi dan gerak tari. Penampilan ini berhasil membangkitkan semangat penonton dengan irama gendang yang bertalu-talu.
Di penghujung acara, Yayasan Sulapa Eppae memberikan penghargaan apresiasi seni budaya Tahun 2025 kepada lima orang seniman dan budayawan. Penghargaan ini dibacakan oleh Ketua Tim Penilai, Dr. Nurlina Sjahrir, M.Hum., dan diserahkan langsung oleh Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM. Para penerima penghargaan antara lain Andi Abubakar Hamid, SE sebagai Maestro Tari, Drs. Andi Mahrus Syarief, M.Si. sebagai Kritikus Karya Sastra, Andi Abdi Basit, SE, sebagai Maestro Karya Seni Musik Tradisional, Andi Bahar Yusuf sebagai Maestro Seni Pertunjukan dan Dr. Karim, S.Pd., M.Pd. sebagai Penggerak Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Bugis.
Acara ini menegaskan komitmen Yayasan Sulapa Eppae dalam mendukung dan mengapresiasi karya seni dan budaya di Sulawesi Selatan. (pw/rk)