Dalam Seminar Nasional “The Legend of Pongtiku II” di Toraja, Gubernur Zainal Paparkan Potensi Besar Provinsi Kaltara

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, TORAJA - Dalam hajatan Seminar Nasional bertajuk "The Legend of Pongtiku II" yang berlangsung Senin, 7 Juli 2025, di Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum memaparkan potensi besar provinsi yang dipimpinnya

Acara yang diinisiasi oleh Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) dengan tema 'Peran Sulawesi sebagai Interkoneksi Indonesia Menghadapi 100 Tahun Indonesia' ini dimanfaatkan Gubernur Zainal sebagai platform untuk terus mengenalkan Kaltara kepada masyarakat luas.

Lebih lanjut, kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi penting bagi para pemimpin wilayah timur Indonesia dalam mempersiapkan masa depan negara menuju Indonesia Emas 2045.

Gubernur Zainal menjelaskan, Kaltara saat ini merupakan bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Melalui jalur perdagangan laut ini, terdapat Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kabupaten Bulungan yang disebut-sebut sebagai yang terbesar di dunia.

KIHI sendiri telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seluas 11.000 hektare. Bahkan, pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, KIHI direncanakan akan diperluas hingga 30.000 hektare untuk dijadikan pusat hilirisasi nasional.

"Saya sudah menyaksikan langsung kawasan industri seperti di Tuban dan Kendal, yang luasnya hanya 3 ribu hektare, namun sangat produktif. Bayangkan potensi Kaltara dengan kawasan tiga kali lebih besar," ungkap putra Sulsel asal Sinjai ini.

Selain itu, Gubernur Zainal juga menyoroti cadangan energi bersih Kaltara yang melimpah, yaitu potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Bulungan dan PLTA Mentarang Induk di Malinau.

Pembangkit listrik tenaga air ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan listrik seluruh Pulau Kalimantan, bahkan hingga ke wilayah Sulawesi.

"Energi ini tidak hanya cukup untuk kita, tetapi juga bisa kita salurkan ke daerah lain. Kita memiliki sumber daya yang luar biasa, dan ini merupakan kontribusi signifikan Kaltara bagi ketahanan energi nasional," tegasnya.

Baca juga :  Survey PPI Pilwalkot Makassar, Appi Unggul 46,6 Persen, Indira 30,7 Persen, Seto 10.7 Persen

Dari sisi kesejahteraan, Gubernur Zainal memaparkan, Kaltara sempat mengalami peningkatan angka kemiskinan pada tahun 2021-2022 akibat pandemi Covid-19. Namun, sejak tahun 2023, angka tersebut mulai menurun berkat intervensi kebijakan dan program pemberdayaan.

"Kami berharap dukungan berkelanjutan dari pemerintah pusat untuk terus memberikan perhatian pada wilayah-wilayah yang memiliki potensi besar namun masih memerlukan penguatan program pembangunan," ujarnya.

Berdasarkan data BPS tahun 2022, sektor pertambangan memberikan kontribusi 36,42 persen terhadap PDRB Kaltara yang mencapai Rp 138,72 triliun. Di sektor pertanian, Kaltara memiliki total luas lahan 7,8 juta hektare, dengan luas sawah 8.260 hektare pada tahun 2024.

Sektor perikanan juga sangat menjanjikan. Beliau menyebutkan bahwa tambak-tambak organik yang dikelola masyarakat lokal di Kaltara berukuran besar, bahkan mencapai 25 hektare per unit.

"Udang windu dan kepiting bakau adalah komoditas ekspor unggulan yang berkembang pesat di wilayah ini," papar mantan Wakapolda Kaltara ini.

Tak hanya itu, Gubernur Zainal juga menyinggung potensi pariwisata budaya di Kaltara yang memiliki 43-45 desa wisata aktif. Diharapkan, konektivitas pariwisata antara Kalimantan dan Sulawesi dapat semakin kuat di masa mendatang.

"Tentunya, Kaltara tidak hanya kaya, tetapi juga siap menjadi simpul penting pertumbuhan ekonomi hijau dan kesejahteraan Indonesia. Mari, kami membuka pintu untuk kolaborasi dan investasi," pungkasnya. (*/rt)
Dalam hajatan Seminar Nasional bertajuk "The Legend of Pongtiku II" yang berlangsung Senin, 7 Juli 2025, di Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum memaparkan potensi besar provinsi yang dipimpinnya.

Acara yang diinisiasi oleh Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) dengan tema 'Peran Sulawesi sebagai Interkoneksi Indonesia Menghadapi 100 Tahun Indonesia' ini dimanfaatkan Gubernur Zainal sebagai platform untuk terus mengenalkan Kaltara kepada masyarakat luas.

Baca juga :  Bhabinkamtibmas Tabaringan Dekatkan Diri Kepada Masyarakat Dengan Rutin Sambang

Lebih lanjut, kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi penting bagi para pemimpin wilayah timur Indonesia dalam mempersiapkan masa depan negara menuju Indonesia Emas 2045.

Gubernur Zainal menjelaskan, Kaltara saat ini merupakan bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Melalui jalur perdagangan laut ini, terdapat Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kabupaten Bulungan yang disebut-sebut sebagai yang terbesar di dunia.

KIHI sendiri telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seluas 11.000 hektare. Bahkan, pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, KIHI direncanakan akan diperluas hingga 30.000 hektare untuk dijadikan pusat hilirisasi nasional.

"Saya sudah menyaksikan langsung kawasan industri seperti di Tuban dan Kendal, yang luasnya hanya 3 ribu hektare, namun sangat produktif. Bayangkan potensi Kaltara dengan kawasan tiga kali lebih besar," ungkap putra Sulsel asal Sinjai ini.

Selain itu, Gubernur Zainal juga menyoroti cadangan energi bersih Kaltara yang melimpah, yaitu potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Bulungan dan PLTA Mentarang Induk di Malinau.

Pembangkit listrik tenaga air ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan listrik seluruh Pulau Kalimantan, bahkan hingga ke wilayah Sulawesi.

"Energi ini tidak hanya cukup untuk kita, tetapi juga bisa kita salurkan ke daerah lain. Kita memiliki sumber daya yang luar biasa, dan ini merupakan kontribusi signifikan Kaltara bagi ketahanan energi nasional," tegasnya.

Dari sisi kesejahteraan, Gubernur Zainal memaparkan, Kaltara sempat mengalami peningkatan angka kemiskinan pada tahun 2021-2022 akibat pandemi Covid-19. Namun, sejak tahun 2023, angka tersebut mulai menurun berkat intervensi kebijakan dan program pemberdayaan.

"Kami berharap dukungan berkelanjutan dari pemerintah pusat untuk terus memberikan perhatian pada wilayah-wilayah yang memiliki potensi besar namun masih memerlukan penguatan program pembangunan," ujarnya.

Baca juga :  Pemprov Sumut Harapkan Televisi Terus Berkontribusi Cerdaskan Bangsa

Berdasarkan data BPS tahun 2022, sektor pertambangan memberikan kontribusi 36,42 persen terhadap PDRB Kaltara yang mencapai Rp 138,72 triliun. Di sektor pertanian, Kaltara memiliki total luas lahan 7,8 juta hektare, dengan luas sawah 8.260 hektare pada tahun 2024.

Sektor perikanan juga sangat menjanjikan. Beliau menyebutkan bahwa tambak-tambak organik yang dikelola masyarakat lokal di Kaltara berukuran besar, bahkan mencapai 25 hektare per unit.

"Udang windu dan kepiting bakau adalah komoditas ekspor unggulan yang berkembang pesat di wilayah ini," papar mantan Wakapolda Kaltara ini.

Tak hanya itu, Gubernur Zainal juga menyinggung potensi pariwisata budaya di Kaltara yang memiliki 43-45 desa wisata aktif. Diharapkan, konektivitas pariwisata antara Kalimantan dan Sulawesi dapat semakin kuat di masa mendatang.

"Tentunya, Kaltara tidak hanya kaya, tetapi juga siap menjadi simpul penting pertumbuhan ekonomi hijau dan kesejahteraan Indonesia. Mari, kami membuka pintu untuk kolaborasi dan investasi," pungkasnya. (*/rt)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Penguatan Struktur LP-KPK, Nanda Almer Ronny Putra Dikukuhkan Jadi Kepala Intelijen Nasional

PEDOMANRAKYAT, KARAWANG - Ketua Umum Lembaga Pengawas Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK), Amirul S. Piola, SH, secara resmi...

PWI Jaya Serahkan SK, Rudolf Simbolon Kini Plt Ketua Pokja Walikota Jakarta Timur

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi DKI Jakarta (PWI JAYA) resmi menunjuk Rudolf Simbolon sebagai Pelaksana...

Desakan Transparansi di Balik Kasus Pencucian Uang Sulfikar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Suasana sore di kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Rabu, 8 Oktober 2025, tampak lebih sibuk...

Lindungi Sistem Pangan Digital, Kementan–BSSN Perkuat Kolaborasi Keamanan Siber Pertanian Indonesia

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat langkah transformasi digital sektor pertanian melalui kerja sama strategis dengan Badan...