PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Menteri Agama Republik Indonesia, AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, secara resmi membuka Kick Off dan peluncuran logo Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) Ke-1 Tahun 2025, Selasa (8/7/2025) di Jakarta.
Ajang prestisius berskala internasional ini akan digelar pada 2–7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As'adiyah, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, menjadi yang pertama diselenggarakan di luar Pulau Jawa.
Hadir dalam peluncuran ini sejumlah tokoh penting, di antaranya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Supriadi Arif, Sekda Wajo, Ir. Armayani, dan Kepala Kantor Kemenag Wajo, H. Muhammad Subhan.
Dalam sambutannya, Menteri Agama menegaskan bahwa MQKI bukan sekadar lomba membaca kitab kuning, lebih dari itu, ajang ini menjadi wadah penguatan nilai-nilai intelektual dan spiritual pesantren.
“MQKI bukan tentang siapa yang paling fasih berbahasa Arab, melainkan siapa yang paling mampu menjiwai, berdialog, dan menghidupkan teks-teks klasik Islam,” ujar Menag.
Ia juga menyoroti peran pesantren dalam sejarah perjuangan bangsa, khususnya Pesantren As'adiyah yang didirikan oleh AG KH. Muhammad As’ad pada tahun 1930 m, pesantren ini menjadi simbol penting karena turut mendoakan Proklamasi RI dari Makassar dan kini dipercaya menjadi tuan rumah MQKI Internasional.
Total 1.359 peserta dari 10 negara akan mengikuti MQKI 2025, terdiri atas, 574 peserta dari kategori marhalah (ula, wustha, ulya), 665 peserta dari kategori debat dan lalaran, 120 peserta dari jenjang Ma’had Aly.
Beberapa cabang yang diperlombakan antara lain, debat Bahasa Arab dan Inggris, Hifdzul Mutun, Risalah Ilmiyyah, Bathsul Kutub, Tarkib Digital, dan ekshibisi Lalaran Alfiyah Ibnu Malik.
Tujuh kegiatan pendukung MQKI turut memeriahkan event ini, antara lain, Halaqah Ulama Internasional, Expo Kemandirian Pesantren, Macanang Bershalawat, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, Fajr Inspiratio, Night Inspiration, dan Pesantren Hijau
Sebagai ajang internasional, MQKI 2025 diikuti oleh 10 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Timor Leste.
Pada peluncuran ini juga diperkenalkan logo dan maskot resmi MQKI 2025, yang mengambil simbol ikan bungo, spesies endemik Danau Tempe di Wajo, maskot ini memadukan kearifan lokal dengan semangat keilmuan pesantren dan nilai-nilai keislaman global. (Deden)