PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Tindakan kurang terpuji diperlihatkan oleh seorang oknum kurir ekspedisi JNE, Jumat (11/7/2025) saat mengantar paket kiriman dari Jakarta ke Kompleks Unhas Biring Romang.
Oknum kurir tersebut tiba-tiba menunggu dan memberi tahu kalau paket itu kiriman dengan ongkos kiriman dibayar di tujuan. Padahal, ongkos kirimnya dibayar pengirim.
Mendengar informasi tersebut, penerima paket M.Dahlan Abubakar yang belum memperhatikan tulisan di luar paket, langsung memberikan uang pecahan Rp 100.000 kepada salah seorang anggota keluarganya untuk membayarkan ongkir paket tersebut.
Namun setelah meneliti paket, ternyata kiriman itu tertulis tunai dan bukan paket dengan ongkos kirim “cash on delivery” ( COD--bayar di tempat).
“Saya pun segera turun dan ke teras rumah, namun kurir itu segera pergi,” kata Dahlan Abubakar kepada media ini.
Wartawan senior dan Tokoh Pers Sulawesi Selatan itu sudah menyampaikan komplain kepada pihak JNE. Pihak JNE hanya menjawab pendek “mohon maaf atas ketidaknyamanannya, kak”.
Ketika mantan Pemimpin Redaksi Harian Pedoman Rakyat menyampaikan, “saya ingin yang bersangkutan datang minta maaf karena saya ditipu.”.
“Baik, kak. Kami sampaikan di laporannya kak, ya,” balasnya.
Sementara itu, wartawan salah satu media di Makassar yang melakukan konfirmasi atas kejadian hanya menyampaikan permohonan maaf sambil bertanya.
“Apa kerugian yang dialami,” ujarnya sambil mengharapkan agar kasus ini tidak perlu diberitakan.
Dahlan Abubakar yang dikonfirmasi menyebutkan, kiriman berupa buku dan koran edisi 60 tahun Harian Kompas itu sudah dibayar oleh pengirimnya di Jakarta.
Pengirim yang kemudian kaget dengan informasi ongkos kirimnya sudah dibayar di Makassar, mengirimkan resinya seperti juga sudah dikirimkan kepada pihak JNE melalui nomor WA 0821 3773 XXXX yang beralamat di Ruko Pettarani Center Jl. A.P.Pettarani No. 1 Blok C RW 3 Buakana Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
“Memang kerugiannya tidak seberapa, tetapi jangan sampai modus seperti ini terulang pada orang lain. Apalagi, saya ini selalu menerima paket menggunakan jasa pengiriman ekspedisi, “ ujar Dahlan sambil mengharapkan kepada pihak JNE untuk menertipkan mental oknum kurir tersebut. ( ab ).