Sastra Indonesia Berkontribusi Tingkatkan Ranking Unhas

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Banyaknya mahasiswa asing yang belajar Bahasa Indonesia akan berkontribusi bagi peningkatan peringkat Universitas Hasanuddin dalam “World University Ranking” (peringkat universitas dunia).

“Oleh sebab itu peranan Departemen Sastra Indonesia berkontribusi dalam peningkatan ranking Universitas Hasanuddin,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas Prof.Dr.Andi Muhammad Akhmar, M.Hum, saat membuka Lokakarya Kurikulum Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) di Departemen Sastra Indonesia FIB Unhas, Senin (14/7/2025).

Lokakarya sehari ini diikuti oleh para dosen FIB Unhas dan alumni yang berlangsung di Departemen Sastra Indonesia.

Dekan FIB Unhas Prof. Andi Muhammad Akhmar mengharapkan dalam pengajaran BIPA ini lebih menekankan pada aspek budaya Indonesia dan Sulawesi Selatan terhadap para mahasiswa asing tersebut.

“Kita harus membuat desain kurikulum yang semenarik mungkin, sehingga para mahasiswa asing itu dapat mengikuti proses pembelajaran dengan menyenangkan,” ujar Prof. Andi Muhammad Akhmar yang menyebutkan Departemen Sastra Indonesia merupakan departemen yang disambanginya setelah dilantik sebagai Dekan FIB Unhas menggantikan Prof.Dr. Akin Duli, M.A.

Ketua Departemen Sastra Indonesia Prof. Dr. Munira Hasjim, SS, M.Hum dalam sambutannya menjelaskan, pada tanggal 12 Agustus 2025 akan tiba di Unhas 13 orang mahasiswa Hafei University of Technology, China. Kemudian ada juga 15 orang mahasiswa regular asal China yang sedang belajar di semester 5 akan datang menyelesaikan Pendidikan S-1 di Unhas.

“Kita sudah menyampaikan kesiapan untuk menerima mereka yang akan mengambil 24 satuan kredit semester dengan lima kompetensi,” ujar Prof.Munira Hasjim.

Munira Hasjim mengatakan, dalam pembuatan konten mata kuliah hendaknya disertai dengan informasi mengenai budaya. Misalnya dalam membaca, yang diajarkan bagaimana menyoal tentang suku Bugis-Makassar. Bagaimana Bugis, Makassar, Toraja, dan bahasa Mandar.

Baca juga :  Cekcok Pilkada Berujung Penganiayaan : Kisah di Balik Insiden di Maros

“Jadi kita mencari materi ajar yang berkaitan dengan budaya. Mereka akan membaca materi dan bahan itu diharapkan dapat memahami budaya,” ujar Prof. Munira.

Begitu halnya dengan materi menulis. Kita meminta mereka menilis cerita pendek tentang diri terkait dengan bagaimana mereka melihat kondisi sosial budaya yang ada di Sulawesi Selatan.

Ikut membawakan materi secara daring, Dosen FIB Unpad Bandung Dr. Lina Mellinawati Rahayu, M.Hum dengan materi “Penyampaian Materi Bahan Ajar". (mda)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Indonesia Peringkat Ke-5 Penderita Diabetes Tertinggi, Tim PKM-RE Unhas Berhasil Kembangkan Inovasi Sistem Penghantaran Obat

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin (Unhas), berhasil mengembangkan...

Wakil Bupati Sinjai Tekankan Pentingnya Kebersihan Lingkungan Sekolah

PEDOMANRAKYAT,, SINJAI -- Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda menegaskan pentingnya menerapkan budaya hidup bersih dan sehat di seluruh...

Pesta Panen di Pekkabata, Petani Capai Hasil 8,6 Ton Per Ha

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Masyarakat lingkungan Cacabala, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Duampanua Pinrang, tumpah ruah bersama pemerintah setempat dalam rangka...

Peduli Jurnalis Korban PHK, Mentan Amran Tunjukkan Sektor Pertanian Sebagai Solusi

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terus terjadi sepanjang tahun 2025, menghantam berbagai sektor industri —...