PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Akhir, prasasti " Kantin Bhinneka Tunggal Ika " di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin ( Unhas ) resmi ditandatangani pada Selasa, 15 Juli 2025.
Penandatanganan ini menjadi simbol nyata kontribusi Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) bagi mahasiswa Unhas dan pelaku UMKM di lingkungan kampus.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, bersama Rektor Unhas sebelumnya, Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu. Turut hadir pula para donatur, tokoh masyarakat, serta pengurus dan pemerhati PSMTI, termasuk Ketua Umum PSMTI Pusat, Wilianto Tanta.
Kantin tersebut telah diresmikan sejak masa kepemimpinan Prof. Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulawesi Selatan dan Prof. Dwia sebagai Rektor Unhas. Namun, proses penandatanganan prasasti baru dapat terlaksana tahun ini karena berbagai kendala teknis.
Wilianto dalam sambutannya menegaskan bahwa kantin ini bukan sekadar fasilitas makan, melainkan simbol persatuan dan kontribusi komunitas Tionghoa bagi dunia pendidikan.
“Kami ingin mahasiswa melihat bahwa ini adalah bentuk kepedulian dan persaudaraan dari komunitas Tionghoa di Sulsel,” ujar Willianto.
Ia berharap keberadaan kantin ini dapat terus dijaga dan dimanfaatkan oleh mahasiswa serta pelaku UMKM kampus. Kantin yang dibangun sejak 2016 ini memiliki luas 20×20 meter dan mampu menampung puluhan pelaku usaha kecil serta ribuan pengunjung.
Wilianto juga menekankan bahwa PSMTI hanya berperan sebagai wadah. Di balik pembangunan ini terdapat peran besar para pengusaha dan tokoh Tionghoa yang menjadi donatur utama.
Sementara itu, Prof. Dwia, yang turut hadir , menyampaikan apresiasinya kepada PSMTI atas peran aktifnya dalam mendukung UMKM.
“PSMTI tidak hanya membangun kantin bagi mahasiswa, tetapi juga menyelamatkan para pedagang kecil yang dulu kehilangan tempat akibat penataan kampus,” ujarnya, disambut tepuk tangan.
Ia juga menyinggung kerja sama jangka panjang antara Unhas dan PSMTI yang telah melahirkan Program Bahasa Mandarin di Fakultas Ilmu Budaya, yang kini menjadi salah satu program studi favorit.
Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa (JJ), menegaskan bahwa hubungan antara Unhas dan PSMTI sangat erat.
“PSMTI adalah organisasi pertama yang saya undang ke rumah jabatan saat baru dilantik sebagai Rektor,” ungkapnya.
Ia berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan pada kantin tersebut, bahkan memberikan sinyal positif kepada PSMTI untuk membangun kantin serupa.
“Kalau ini adalah Kantin Bhinneka Tunggal Ika satu, kita tunggu Kantin Bhinneka kedua dari PSMTI,” ucapnya yang disambut antusias para tokoh Tionghoa yang hadir.
Prof. JJ juga mengungkapkan keinginannya untuk merealisasikan Pusat Kebudayaan Tionghoa di Indonesia yang dikelola bersama PSMTI.
“Sebenarnya sudah beberapa kali dirapatkan dan desainnya sudah ada, hanya saja masih terkendala pada penentuan lokasi,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pusat kebudayaan tersebut nantinya akan menjadi wadah penelitian, pengembangan, dan kolaborasi budaya Tiongkok, serta mendukung program studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok di Unhas. ( ab )