“Kalau kalian mampu menata pagi dengan baik, maka kalian sedang merancang masa depan kalian sendiri,” katanya disambut tepuk tangan para siswa.
Bukan tanpa haru Yeni berdiri di hadapan almamaternya. Baginya, kembali ke SMAN 3 Makassar bukan hanya soal mengenang, tapi juga menunaikan tanggung jawab moral sebagai alumni.
Ia ingin para siswa baru tahu, pencapaian besar bisa berawal dari ruang-ruang kelas biasa, selama ada keberanian untuk mencoba dan terus belajar.
“Saya berdiri di sini bukan karena saya luar biasa. Saya hanya tidak berhenti mencoba. Semua dimulai dari sini,” ucapnya, kali ini dengan suara yang sedikit bergetar.
Momen ini menjadi penanda penting dalam rangkaian MPLS Ramah 2025 SMAN 3 Makassar. Tidak hanya mengenalkan lingkungan sekolah, program ini dirancang untuk membentuk karakter siswa baru, yang tangguh, cerdas, dan berintegritas.
Ketua panitia, Syarifuddin, pun berharap kegiatan seperti ini mampu menanamkan semangat dan rasa percaya diri sejak hari-hari pertama mereka menginjakkan kaki di bangku SMA.
“Kami ingin siswa merasa diterima, tapi juga tertantang untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka,” ujarnya.
Dengan menghadirkan figur inspiratif seperti Yeni Rahman, SMAN 3 Makassar tampaknya bukan hanya memperkenalkan ruang kelas dan peraturan sekolah, tetapi juga memperlihatkan kepada para siswa, masa depan, betapa pun jauhnya, bisa dirintis dari sini, selama mereka berani bertanya dan tak berhenti melangkah, Kepala UPT SMAN 3 Makassar, Hj. Andi Mashari, menandaskan. (Hdr)