PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Seleksi atlet esport Kota Makassar resmi digelar dalam rangka persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Selatan tahun 2025 dan 2026. Dengan mengusung tema “Sekadar Bermain? Ini Tentang Perjuangan, Dedikasi, dan Membanggakan Kota Tercinta”, kegiatan ini menjadi ajang pembuktian talenta muda di bidang olahraga digital.
Ketua Esports Indonesia (ESI) Kota Makassar, Hasrul Kaharuddin, SH., MH., mengungkapkan bahwa seleksi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk menjaring atlet-atlet potensial secara terbuka dan transparan.
“Empat cabang yang kami lombakan yaitu Mobile Legends, PUBG Mobile, Free Fire, dan PlayStation (PS). Ini adalah agenda resmi yang diminta langsung oleh ESI Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bagian dari proses persiapan Porprov di Kabupaten Wajo nanti,” jelas Hasrul saat membuka kegiatan di Warkop Hoki, Sabtu (19/7/2025).
Menurutnya, berbeda dari seleksi tahun-tahun sebelumnya yang terkesan tertutup, kali ini seleksi dilakukan secara terbuka untuk memberikan ruang yang luas kepada para pemuda Kota Makassar. “Sejak saya dipercaya menjadi Ketua ESI Makassar, saya ingin membuka peluang seluas-luasnya bagi anak-anak muda untuk tampil, berkompetisi, dan membawa nama baik kota ini di tingkat provinsi,” tegasnya.
Seleksi ini hanya diperuntukkan bagi peserta yang berdomisili dan memiliki KTP Kota Makassar. Antusiasme peserta pun terbilang tinggi. Untuk cabang Mobile Legends, tercatat 150 peserta mengikuti seleksi. Sementara untuk PlayStation terdapat 35 peserta, PUBG Mobile diikuti 33 peserta, dan Free Fire sebanyak 32 peserta. Total peserta mencapai lebih dari 200 orang.
Kegiatan berlangsung selama dua hari, mulai dari 19 hingga 20 Juli 2025, dan mendapat dukungan penuh dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), ESI Provinsi Sulawesi Selatan, serta Sapma Sulsel. Beberapa sponsor juga turut ambil bagian dalam mendukung pelaksanaan seleksi ini, di antaranya Warkop Hoki yang menjadi lokasi penyelenggaraan.
Hasrul berharap ajang ini dapat menjadi momentum lahirnya atlet-atlet esport tangguh yang tidak hanya unggul dalam keterampilan bermain, tetapi juga menjunjung tinggi sportivitas dan etika bertanding.
“Esport itu bukan sekadar duduk dan bermain game. Ini butuh kecerdasan, refleks cepat, kerja tim yang solid, dan tentu saja mental juara. Harapan saya, atlet yang lolos seleksi bisa bersaing sehat, menjunjung fair play, dan tentu saja menyumbangkan medali emas untuk Makassar di Porprov nanti,” tutupnya optimis. (And)