Lanjutnya, tim teknis dari PT Telkom telah memetakan kebutuhan peralatan yang akan dipasang di setiap titik, termasuk penguatan jaringan, penyediaan backup system, dan penambahan access point di area padat peserta.
Hasil survei ini, menurut Rouf, akan dibawa ke rapat koordinasi pusat untuk ditindaklanjuti secara simultan.
Rouf menyebut, waktu yang tersisa hanya tinggal kurang dari tiga bulan. Karena itu, kecepatan kerja dan kolaborasi lintas tim menjadi faktor penentu kesuksesan.
Ia pun meminta dukungan penuh dari Tim HDI Kanwil Kemenag Sulsel serta manajemen Ponpes As’adiyah.
“Kami harap tim lokal ikut mendampingi proses pemasangan hingga operasional jaringan nanti. Ini kerja bersama,” ucapnya di hadapan Ketua Tim HDI, Mawardi Siradj.
Sementara itu, Mawardi menyambut baik permintaan tersebut. Ia menegaskan, Kanwil siap menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk menyukseskan acara berskala internasional ini.
“MQK bukan hanya membawa nama Kemenag atau Indonesia, tapi juga nama baik Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah,” ujar Mawardi.
Dengan persiapan yang makin intensif, MQK Internasional 2025 diproyeksikan bukan hanya menjadi panggung ilmu keislaman tingkat tinggi, tapi juga etalase kesiapan pesantren dan daerah dalam menyambut era digital, Ketua Tim HDI, Mawardi Siradj menandaskan. (Hdr)