PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Perhelatan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Tingkat Nasional dan Internasional tinggal menghitung bulan.
Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, sebagai tuan rumah ajang perdana bertaraf internasional ini, tengah sibuk menyiapkan segala lini, dari venue hingga infrastruktur digital.
Rabu, 16 Juli 2025, Tim Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Agama RI bersama PT Telkom Indonesia meninjau langsung titik-titik lokasi pelaksanaan MQK.
Turut mendampingi, tim Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kanwil Kemenag Sulsel serta perwakilan dari Ponpes As’adiyah yang menjadi shohibul bait acara.
Kepala Pusdatin, H. Abdul Rouf Mahfudz, memimpin langsung tim teknis yang menyusuri empat lokasi utama penyelenggaraan, yaitu, Kampus Putera Ponpes As’adiyah Macanang, Kampus Puteri Ponpes As’adiyah Lapongkoda, Ma’had Aly As’adiyah Sengkang, serta Lapangan Merdeka Kota Sengkang yang akan menjadi arena pembukaan dan penutupan MQK.
“Ini bukan event biasa. MQK kali ini bertaraf internasional, melibatkan peserta dari berbagai negara, khususnya kawasan ASEAN. Kami dari Pusdatin dan Telkom turun langsung untuk memastikan seluruh titik lokasi siap, terutama dari sisi digital dan sistem informasi,” ujar Rouf.
Pusdatin menyiapkan sistem aplikasi khusus untuk pelaksanaan lomba yang akan digunakan secara daring dan disiarkan langsung (livestreaming) melalui platform resmi Kementerian Agama.
Menurut Rouf, aspek digital menjadi nadi utama MQK tahun ini. Karena itu, kelancaran jaringan internet di lokasi-lokasi penyelenggaraan menjadi perhatian serius.
“Beberapa venue berada di luar kawasan ibu kota kabupaten. Kami harus pastikan sinyal kuat, stabil, dan tahan gangguan. Seluruh perangkat dan jalur komunikasi harus aman, dari pembukaan hingga acara puncak,” tambahnya.
Lanjutnya, tim teknis dari PT Telkom telah memetakan kebutuhan peralatan yang akan dipasang di setiap titik, termasuk penguatan jaringan, penyediaan backup system, dan penambahan access point di area padat peserta.
Hasil survei ini, menurut Rouf, akan dibawa ke rapat koordinasi pusat untuk ditindaklanjuti secara simultan.
Rouf menyebut, waktu yang tersisa hanya tinggal kurang dari tiga bulan. Karena itu, kecepatan kerja dan kolaborasi lintas tim menjadi faktor penentu kesuksesan.
Ia pun meminta dukungan penuh dari Tim HDI Kanwil Kemenag Sulsel serta manajemen Ponpes As’adiyah.
“Kami harap tim lokal ikut mendampingi proses pemasangan hingga operasional jaringan nanti. Ini kerja bersama,” ucapnya di hadapan Ketua Tim HDI, Mawardi Siradj.
Sementara itu, Mawardi menyambut baik permintaan tersebut. Ia menegaskan, Kanwil siap menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk menyukseskan acara berskala internasional ini.
“MQK bukan hanya membawa nama Kemenag atau Indonesia, tapi juga nama baik Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah,” ujar Mawardi.
Dengan persiapan yang makin intensif, MQK Internasional 2025 diproyeksikan bukan hanya menjadi panggung ilmu keislaman tingkat tinggi, tapi juga etalase kesiapan pesantren dan daerah dalam menyambut era digital, Ketua Tim HDI, Mawardi Siradj menandaskan. (Hdr)