PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Pulau Kodingareng mencatat sejarah baru dalam jejak budaya Sulawesi Selatan. Untuk pertama kalinya dalam ribuan tahun, Putra Mahkota Kerajaan Gowa, Drs. A. Imam Dg Situjuh, melakukan kunjungan kehormatan ke pulau tersebut pada Sabtu–Minggu, (17–18 Juli 2025). Kunjungan ini disambut dengan gegap gempita oleh masyarakat adat, pelaku seni, dan tokoh budaya lokal.
Momentum bersejarah ini tak hanya menjadi simbol kebangkitan budaya, tetapi juga mengukuhkan kembali hubungan emosional dan historis antara Kerajaan Gowa dengan masyarakat adat kepulauan. Didampingi oleh rombongan kehormatan yang terdiri dari tokoh adat, seniman, dan pasukan kerajaan, Putra Mahkota hadir sebagai representasi nyata dari kekuatan budaya yang hidup. Turut hadir di antaranya Tetta Manangring, Kabid Seni Budaya Pusaka Pakarena Leluhur Nusantara, serta tokoh adat Rusdin (A'bah Tepu) dari Pallangga Timur. Kehadiran mereka memperkuat makna spiritual dan sosial dari kunjungan tersebut.
Tak ketinggalan, Pasukan Kerajaan Gowa yang dipimpin oleh Aswandi Dg Sewang, bersama Pasukan Tobarani Gowa, turut mengawal prosesi adat sebagai penjaga kehormatan dan warisan budaya.
“Kunjungan ini bukan hanya silaturahmi, tetapi juga panggilan sejarah dan jati diri kita sebagai pewaris peradaban besar. Kita hadir untuk menyatukan kembali tali budaya yang tidak pernah putus,” tegas Drs. A. Imam Dg Situjuh.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Putra Mahkota mengunjungi Bungung Saukang, situs budaya yang menjadi ikon Pulau Kodingareng. Tempat ini dipercaya sebagai salah satu tapak peradaban kuno, yang kini dijaga oleh komunitas lokal sebagai simbol ketahanan identitas adat.
Kunjungan ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan pegiat budaya. Tak hanya menjadi panggung pelestarian tradisi, kehadiran Putra Mahkota Kerajaan Gowa juga membangkitkan harapan baru bagi generasi muda untuk kembali mencintai dan menjaga akar budayanya.
Kerajaan Gowa menegaskan melalui kunjungan ini bahwa mereka tetap eksis, aktif, dan berkomitmen untuk hadir bersama rakyat bukan hanya dalam cerita sejarah, tetapi dalam gerak nyata menjaga warisan bangsa.(*Rz)