PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Suasana semarak menyelimuti Tribun Lapangan Karebosi, Rabu pagi, 23 Juli 2025 lalu. Ratusan anak-anak dari berbagai jenjang, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Dasar, berbaur dalam euforia peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 tingkat Kota Makassar.
Balon warna-warni menghiasi langit, diiringi sorak sorai dan tawa lepas para peserta yang memadati arena sejak pagi.
Peringatan yang digagas oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar ini tidak sekadar menghadirkan kemeriahan.
Di balik panggung hiburan, tersimpan pesan yang dalam, yaitu pentingnya menciptakan ruang aman, setara, dan membahagiakan bagi anak-anak di kota berjuluk Anging Mammiri ini.
Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Disdik Makassar, Yasmain Gasba, tampil sebagai Ketua Panitia HAN 2025.
Dalam wawancara khusus di ruang kerjanya, Jalan A.P. Pettarani, Senin, 28 Juli 2025, Yasmain mengungkapkan, peringatan HAN bukanlah rutinitas seremonial tahunan, melainkan momentum refleksi kolektif.
“Hari Anak Nasional seharusnya menjadi pengingat, sudahkah kita memberi rasa aman, kebahagiaan, dan kesempatan tumbuh yang setara bagi setiap anak di Makassar?” ujarnya kepada pedomanrakyat.co.id.
Dengan mengusung tema nasional “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, menurutnya, rangkaian kegiatan HAN tahun ini dirancang menyentuh langsung esensi perlindungan dan partisipasi anak.
Di antaranya, ungkap Yasmain, pameran karya anak, lomba kreativitas, hingga dialog edukatif yang melibatkan guru, orang tua, dan pegiat pendidikan.
Yasmain juga menekankan, pendekatan holistik terhadap pendidikan usia dini menjadi fokus utama instansinya.
Di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Kepala Dinas Pendidikan Achi Soleman, Disdik Makassar berkomitmen menjadikan satuan PAUD sebagai pusat tumbuh kembang anak yang utuh, bukan semata tempat belajar, tetapi rumah kedua.
“Anak tidak bisa berkembang optimal tanpa rasa aman. Maka, semua PAUD di Makassar harus inklusif, ramah anak, dan mendukung kebutuhan emosional mereka,” kata Yasmain.
Peringatan HAN 2025 juga menggandeng berbagai pemangku kepentingan lintas sektor, diantaranya, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, organisasi masyarakat sipil, komunitas seni, hingga sektor swasta turut berkolaborasi dalam pelaksanaan agenda ini. Kolaborasi itu, menurut Yasmain, bukan sebatas simbolis.
“Kami ingin membangun Kota Layak Anak secara konkret. Butuh gotong royong lintas sektor agar hak-hak anak benar-benar terpenuhi,” ujarnya.
Puncak acara tersebut ditandai dengan deklarasi bersama bertajuk “Anak Makassar Bahagia”, disusul pelepasan balon harapan oleh siswa-siswi, orang tua, dan seluruh stakeholder pendidikan.
Langit Karebosi pun sejenak dihiasi semangat kolektif, dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Makassar, Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Disdik Makassar, Yasmain Gasba, menandaskan. (Hdr)