PEDOMANRAKYAT, THAILAND - Sanggar Seni Sombere’ dari UPT SPF SMP Negeri 3 Makassar berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional setelah meraih Penyaji Terbaik Pertama dalam ajang International Folklore Festival Cultural Soft Power Supporting 2025 yang berlangsung di Patayya - Thailand pada 21–30 Juli 2025.
Ajang bergengsi ini diikuti oleh delegasi budaya dari berbagai negara sebagai bentuk perwujudan harmoni dan diplomasi budaya global. Penampilan gemilang Sanggar Seni Sombere’ memukau dewan juri dan penonton, mengungguli peserta dari Polandia yang meraih posisi kedua dan India di posisi ketiga.
Mewakili Indonesia, para siswa SMP Negeri 3 Makassar tampil penuh semangat membawakan seni budaya khas Nusantara dengan koreografi yang dinamis, kostum yang memukau, serta musikalitas yang kuat. Kemenangan ini bukan hanya kebanggaan sekolah, tetapi juga prestasi luar biasa bagi Sulawesi Selatan dan Indonesia di mata dunia.
Menurut St. Maisuri Alwany, S.Pd, MM, selaku guru pembimbing sekaligus pimpinan produksi, pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim selama kurang lebih dua bulan masa persiapan. Ia mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian luar biasa yang telah diraih oleh para siswa.
“Alhamdulillah, ini adalah prestasi yang sangat membanggakan. Anak-anak tampil maksimal dan mampu membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki talenta luar biasa di bidang seni budaya,” ujarnya dengan penuh haru.
Suksesnya penampilan Sanggar Seni Sombere’ tidak lepas dari kolaborasi solid antara para stakeholder seni, yakni Ilham Haruna, S.Pd, M.Sn. sebagai koreografer, serta Andi Ilham Pradana dan Patahuddin, SE sebagai penata artistik. Sinergi tim ini memastikan setiap aspek pertunjukan dari konsep hingga eksekusi tampil sempurna dan menginspirasi.
Sebagai penutup rangkaian festival, delegasi Indonesia dijadwalkan kembali tampil di Pattaya pada 29 Juli 2025. Penampilan lanjutan ini diharapkan kembali membawa pesan damai dan semangat budaya Indonesia kepada dunia. Sanggar Seni Sombere’ telah membuktikan bahwa seni adalah kekuatan lunak (soft power) bangsa, dan bahwa pelajar Indonesia mampu menjadi duta budaya yang membanggakan.(*Rz)