“Satu terobosan yang luar biasa, dan kami masyarakat mengapresiasi. Kami akan terus mendukung dan menyokong beliau. Kebijakan yang beliau lakukan sangat penting, meskipun di lapangan tidak mudah karena masyarakat mengalami perubahan yang cukup drastis,” ujarnya.
Seperti diketahui, di bawah komando Menteri Amran, Kementan mencatat sejumlah capaian penting. Salah satunya adalah rekor stok beras nasional tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 4,2 juta ton.
Selain itu, dalam laporan terbarunya, USDA memperkirakan produksi beras Indonesia pada musim tanam 2024/2025 mencapai 34,6 juta ton, angka tertinggi di kawasan ASEAN, melampaui Thailand dan Vietnam, sekaligus melebihi target produksi pemerintah sebesar 32 juta ton.
Mentan Amran menyatakan bahwa lonjakan produksi beras ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian tercatat menyumbang 10,52 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I 2025 secara year-on-year, kontribusi tertinggi dalam sejarah.
Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi dan cendekiawan, capaian Kementan di bawah kepemimpinan Mentan Amran menjadi bukti nyata bahwa swasembada pangan bukan sekadar kenangan sejarah, melainkan tekad bersama yang sedang diwujudkan kembali secara konkret.
Komitmen kuat terhadap kemandirian pangan, keberpihakan kepada petani, serta kebijakan yang berdampak langsung di lapangan menjadi landasan utama bagi pembangunan pertanian nasional yang berkelanjutan dan berdaulat. (*)