PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kunjungan industri bukan lagi sekadar agenda rutin sekolah. Bagi SMK Tri Tunggal 45 Makassar, kegiatan ini menjadi strategi nyata dalam menjembatani dunia pendidikan dan dunia industri.
Bertempat di Astra Honda Motor (AHM), Senin, 04 Agustus 2025, di bilangan Sultan Alauddin Makassar, puluhan siswa dari jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) dan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) menyelami langsung ekosistem kerja profesional, sistem produksi modern, hingga budaya kerja manufaktur otomotif kelas dunia.
Kepala SMK Tri Tunggal 45 Makassar, H. Aharuddin, S.Kom., M.Sc., menyebut kunjungan ini sebagai bagian dari langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami ingin menanamkan kepada siswa bukan hanya kompetensi teknis, tetapi juga mentalitas kerja yang siap menghadapi tantangan industri masa depan,” kata Aharuddin, kepada media ini Selasa, 05 Agustus 2025, di SMK Tritunggal 45 Makassar, Bumi Tamalanrea Permai. Jl. Kemuliaan Bangkala, Tamalanrea.
Sementara itu, Supriadi, Instruktur dari Main Dealer Training Center Astra Honda Motor Makassar, menegaskan pentingnya sinergi pendidikan vokasi dan industri.
“Satu hati membangun generasi unggul. Kami ingin memastikan transfer pengetahuan dan budaya kerja bisa langsung dirasakan siswa, bukan hanya dipelajari lewat buku,” ujarnya via seluler.
Menurutnya, Kegiatan ini tidak berhenti pada tur fasilitas atau sesi foto bersama. Para siswa diajak menyusuri area produksi, menyaksikan proses servis dan perawatan motor dari hulu ke hilir, dari perakitan rangka hingga pengecekan akhir.
Selain itu, kata Supriadi, mereka juga mendapatkan sesi sharing dari teknisi dan staf AHM mengenai sistem kerja industri, standar keselamatan, dan peluang karier di sektor otomotif.
“Tak hanya teknis, siswa juga diajak memahami nilai-nilai kerja seperti kedisiplinan, tanggung jawab, serta pentingnya kerja tim,” ungkapnya.
Beber Supriadi, materi keselamatan berkendara (Safety Riding, red) pun disisipkan untuk membentuk kesadaran siswa sebagai calon profesional sekaligus pengguna jalan yang bijak.
Irfan Jaya, salah satu siswa peserta, mengaku kagum. “Melihat langsung dunia kerja seperti ini benar-benar membuka wawasan saya. Dulu saya pikir kerja di pabrik itu monoton, tapi ternyata menantang dan butuh ketelitian tinggi,” ujarnya.
H. Aharuddin juga mengungkapkan, pemilihan AHM sebagai tujuan kunjungan bukan tanpa alasan.