“Perusahaan ini merupakan mitra resmi SMK Tri Tunggal 45 dalam program Kelas Industri Honda, dan kerja sama mereka telah dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU),” katanya.
Dengan statusnya sebagai pemimpin pasar sepeda motor nasional, tambah H. Aharuddin, AHM menyediakan ekosistem pembelajaran berbasis industri 4.0, dari teknologi terkini, manajemen mutu, hingga peluang magang dan rekrutmen.
“Ini sesuai dengan misi kami mencetak lulusan yang siap pakai, bukan sekadar lulusan yang siap cari kerja,” tukas H. Aharuddin.
Lebih dari sekadar kunjungan, ucap H. Aharuddin, kegiatan ini diintegrasikan ke dalam Kurikulum Merdeka.
Capaian pembelajaran seperti mengenal sistem kerja industri, mengembangkan soft skills, dan menganalisis proses produksi di lapangan, menurutnya, menjadi bagian dari asesmen siswa.
“Hasilnya akan dituangkan dalam bentuk laporan, presentasi, atau proyek berbasis pengalaman,” bebernya.
Sekolah berharap kunjungan seperti ini menjadi refleksi yang bermakna, membentuk siswa yang bukan hanya paham teori, tapi juga siap praktik, sebutnya.
Kunjungan ke AHM Makassar ini, jelas H. Aharuddin, menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan vokasi bisa bermitra erat dengan dunia industri untuk membentuk kompetensi masa depan.
Tidak hanya membuka wawasan siswa tentang dunia kerja, tapi menurutnya, juga membangun motivasi dan membentuk sikap profesional sejak dini.
“Saya berharap teman-teman lain juga mendapat kesempatan seperti ini. Karena belajar langsung dari dunia kerja itu memberi perspektif yang tidak bisa kita dapatkan di kelas,” ujar Irfan.
Dengan semangat kolaborasi yang terus dijaga, SMK Tri Tunggal 45 Makassar tak sekadar mengajar, tapi benar-benar mempersiapkan siswa menghadapi masa depan, Kepala SMK Tritunggal 45 Makassar, H. Aharuddin, menandaskan. (Hdr)