PEDOMAN RAKYAT - GOWA. Jejak budaya Makassar kembali dilayarkan melalui seni tutur sinrilik, dalam sebuah pertunjukan dan dialog budaya bertajuk “Sinrilik Kappalak Tallumbatua”, yang akan digelar besok, 6–7 Agustus 2025, di SMKN 2 Gowa, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini merupakan inisiatif dari A. Haeruddin, penerima bantuan perseorangan dari program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2025, yang difasilitasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX. Acara ini terbuka untuk umum dan ditujukan khususnya kepada generasi muda, pelajar, dan para pecinta budaya lokal.
Menghadirkan maestro sinrilik dan pegiat budaya, seperti Jufri Daeng Nai dan Tasmin Andika Kalimuddin, S.Pd., M.Pd.
Acara ini akan menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali kekayaan sastra lisan Makassar yang kini mulai jarang terdengar. Diskusi akan dipandu oleh Dg. Romo sebagai moderator.
Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, dengan berbagai item kegiatan, diantaranya pertunjukan maestro sinrilik A Haeruddin, dialog budaya dan pelatihan bermain sinrilik bagi siswa/siswi.
“Melalui sinrilik, kita bukan hanya mendengar kisah masa lalu, tetapi juga menemukan jati diri kita sebagai orang Sulawesi Selatan. Ini tentang warisan, tentang siapa kita,” ungkap A. Haeruddin dalam keterangan menjelang acara.
Dengan tema “Kappalak Tallumbatua” acara ini menjadi metafora dari kuatnya fondasi budaya yang tetap kokoh di tengah arus modernisasi.
"Mari ramaikan dan saksikan bagaimana sinrilik kembali berlayar, menembus ruang dan zaman," ajak Haeruddin. (ab/r)