PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kodim 1408/Makassar menorehkan aksi nyata penuh makna. Selama dua hari, 6–7 Agustus 2025, kegiatan donor darah bertajuk “Seribu Tangan Kemanusiaan” sukses digelar di Aula Makodim 1408/Makassar, menghimpun ribuan warga dari berbagai elemen untuk bersatu dalam semangat berbagi.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi menjadi momentum penting untuk menegaskan bahwa semangat kemerdekaan tak hanya dirayakan lewat upacara, melainkan lewat tindakan nyata yang menyelamatkan nyawa. Hasilnya pun luar biasa: 1.620 kantong darah berhasil dikumpulkan, menjadi bukti bahwa kepedulian sosial di Makassar terus tumbuh subur.
Sejak pagi hari, Kamis (7/8/2025) suasana di lingkungan Makodim sudah terasa berbeda. Masyarakat dari berbagai latar belakang, prajurit TNI, anggota Persit Kartika Chandra Kirana, mahasiswa, hingga pekerja kantoran berdatangan dengan antusias. Mereka rela antre panjang demi menyumbangkan setetes darah untuk sesama. Gotong royong bukan hanya slogan, tapi terlihat nyata di setiap senyuman dan uluran tangan para peserta.
Prosedur kesehatan dijalankan secara ketat dan profesional. Setiap pendonor melalui tahapan registrasi, pemeriksaan suhu tubuh, tekanan darah, hingga screening medis. Didampingi oleh tim PMI dan panitia yang sigap dan ramah, seluruh proses berlangsung lancar dan aman. Suasana yang hangat dan bersahabat membuat para peserta merasa nyaman dan dihargai.
Acara ini mendapat dukungan penuh dari tokoh-tokoh penting Sulawesi Selatan. Hadir di lokasi antara lain Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, SH, Ketua PMI Sulsel Dr. Adnan Purichta Ichsan, SH, MH, Dandim 1408/Makassar Kolonel Inf. Franki Susanto, SE, Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Arm Gatot Awan Febrianto, S.Sos, M.Han, Kajari Makassar Nauli Rahim Siregar, SH, MH, serta jajaran Persit, Ketua PSMTI Provinsi Sulawesi Selatan dan komunitas sosial lainnya.
Dalam sambutannya, Kolonel Franki Susanto menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekedar agenda seremonial, melainkan bentuk nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan. Ia menyebutkan bahwa semangat kemerdekaan sejati adalah ketika setiap warga negara mau berkorban dan berbagi untuk kebaikan bersama.
Sementara itu, Wali Kota Makassar menyampaikan apresiasinya atas sinergi lintas sektor yang tercipta. Ia berharap kegiatan kemanusiaan semacam ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, TNI/Polri, masyarakat, dan dunia usaha. “Di tengah tantangan kota besar, kolaborasi adalah kunci. Dan hari ini kita lihat bukti nyatanya,” tegas Munafri.
Ketua PMI Sulsel, Dr. Adnan Purichta Ichsan, turut menyampaikan rasa bangga dan haru. Ia menyebut bahwa kebutuhan darah di Sulsel mencapai 16.000 kantong per bulan, dan kegiatan seperti ini menjadi sangat vital. “Tanpa gotong royong seperti hari ini, kami tak akan mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Ini adalah bentuk kepahlawanan modern,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup pada pukul 14.10 WITA dengan penuh rasa syukur. Tak hanya ribuan kantong darah yang terkumpul, tetapi juga semangat persatuan, cinta tanah air, dan kepedulian sosial yang semakin menguat. Kodim 1408/Makassar berharap, api kemanusiaan ini terus menyala dan menginspirasi banyak pihak untuk bergerak bersama demi Indonesia yang lebih sehat dan bersatu. (*Rz)