Beras Bermerek Dioplos, Penjualan Beras Curah di Pasar Tradisional Makassar Meningkat

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Para pedagang beras di pasar tradisional Kota Makassar, Sulawesi Selatan mengapresiasi langkah tegas pemerintah dalam memberantas praktik pengoplosan beras premium dan medium yang marak belakangan ini.

Lantaran pemberantasan praktik curang tersebut dinilai telah memicu pergeseran perilaku konsumen, yang kini mulai kembali berbelanja di pasar tradisional demi mendapatkan beras curah yang lebih terpercaya.

Beras curah adalah beras yang dijual secara eceran, tanpa kemasan merek tertentu. Biasanya dijual dalam jumlah besar dan dijual di pasar tradisional atau toko kelontong. Beras ini seringkali menjadi pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan beras kemasan bermerek.

Sebelumnya Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberi ruang bagi pelaku kecurangan pangan.

“Ini soal keadilan untuk petani dan perlindungan bagi masyarakat. Kita akan tindak tegas agar pelaku jera,” ujarnya.

Nurhikma (30), warga Sinassara, Makassar, salah satu pembeli beras di Pasar Terong Makassar, mengaku kini beralih ke pasar tradisonal karena mendengar beras premium di toko retail sudah banyak dioplos.

“Dulu saya selalu membeli di toko, tapi setelah ramai informasi beras oplosan, saya pilih beli beras di pasar, langsung kelihatan berasnya, tidak di dalam kemasan. Jadi jelas kualitasnya," kata Nurhikmah.

Salah satu pedagang beras di Pasar Terong, Amir (45) mengaku, sejak ramainya berita tentang beras oplosan justru penjualan berasnya jadi meningkat. “Ada kenaikan sedikit, sekitar 20 persen” akunya.

Hal senada disampaikan Rita (40), pedagang beras di Pasar Sambung Jawa, yang mengatakan dirinya sudah berjualan beras selama 17 tahun. Penjualan berasnya meningkat.

Meski awalnya, ia mengaku khawatir kurang penjualan karena berita itu. Tapi ternyata pembeli malah bertambah. "Kayaknya mereka jadi suka beli di pasar karena kita tunjukkan berasnya," tambah Rita.

Baca juga :  Kajati Sulsel dan Panglima Ta' Komitmen Mengembalikan Marwah Penegakan Hukum

Ia pun merasa bersyukur, pemerintah cepat mengambil langkah tegas pada pelaku pengoplos beras. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Cerita di Balik Api yang Membakar Kantor Bupati Bulukumba

Para Pekerja Proyek Kehilangan Tempat Tinggal, Mobil Dinas Tak Terselamatkan PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA - Kamis pagi (9/10) yang semula tenang...

Penguatan Struktur LP-KPK, Nanda Almer Ronny Putra Dikukuhkan Jadi Kepala Intelijen Nasional

PEDOMANRAKYAT, KARAWANG - Ketua Umum Lembaga Pengawas Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK), Amirul S. Piola, SH, secara resmi...

PWI Jaya Serahkan SK, Rudolf Simbolon Kini Plt Ketua Pokja Walikota Jakarta Timur

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi DKI Jakarta (PWI JAYA) resmi menunjuk Rudolf Simbolon sebagai Pelaksana...

Desakan Transparansi di Balik Kasus Pencucian Uang Sulfikar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Suasana sore di kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Rabu, 8 Oktober 2025, tampak lebih sibuk...