Dari Pulau ke Dunia Digital: SIGATA, Terobosan SMPN 38 Makassar Solusi Pembelajaran Efektif

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Terletak di Pulau Kodingareng, sebuah pulau kecil berjarak sekitar 10 mil laut dari pusat Kota Makassar, UPT SPF SMP Negeri 38 Makassar menghadapi tantangan besar dalam menjaga kualitas pendidikan. Lokasinya yang terpencil membuat akses transportasi dan sumber daya pendidikan terbatas. Namun, keterbatasan ini justru memicu lahirnya sebuah inovasi digital yang kini menjadi sorotan: SIGATA Sistem Informasi Guru dan Staf SMP Negeri 38 Makassar.

Berdasarkan rapor mutu pendidikan tahun 2024, kemampuan literasi siswa SMP Negeri 38 Makassar berada pada kategori sedang dengan nilai 50, sementara kemampuan numerasi masih masuk kategori kurang dengan skor 33,33. Data ini menjadi alarm bagi pihak sekolah untuk segera mengambil langkah strategis demi memastikan proses belajar mengajar berlangsung efektif, konsisten, dan terukur.

Kepala sekolah, Jamaluddin Tahuddin, bersama tim manajemen sekolah melakukan evaluasi mendalam. Salah satu temuan utama adalah tingginya angka jam kosong di kelas akibat ketidakhadiran guru. Ketika guru berhalangan hadir, guru piket yang seharusnya menggantikan sering kali enggan mengisi kelas dengan alasan administratif atau ketiadaan honor tambahan. Bahkan saat guru hadir sekalipun, masalah lain muncul: tidak semua guru membawa buku daftar hadir atau buku nilai, sehingga pencatatan data sering terlewat dan akhirnya menumpuk.

Situasi ini memunculkan efek domino: ketika tiba waktu penginputan nilai ke e-rapor, sebagian guru terpaksa mengandalkan ingatan atau perkiraan, yang tentu saja mengurangi objektivitas penilaian. Selain itu, pencatatan presensi manual memakan biaya tidak sedikit. Sekolah harus mengalokasikan anggaran dana BOS untuk mencetak daftar hadir manual setidaknya 160 lembar kertas per bulan. Dalam kondisi dana yang terbatas, pengeluaran ini menjadi beban tersendiri.

Melihat persoalan ini, sejak 2023 SMP Negeri 38 Makassar mengembangkan SIGATA. Nama ini diambil dari bahasa Makassar, di mana “SIGA” berarti rajin, dan akhiran “TA” berarti kepunyaan kita. Filosofinya jelas: membangun budaya rajin dan tanggung jawab yang menjadi milik bersama seluruh warga sekolah.

Baca juga :  Unismuh Makassar Akan Wisuda 1.257 Alumni Sekaligus Dalam Sehari Dan Satu Sesi

Aplikasi SIGATA hadir sebagai pusat data akademik yang terintegrasi. Melalui platform ini, guru dapat melakukan presensi digital, memantau persentase kehadiran, mengisi jurnal piket, mengelola absen siswa, menginput nilai sumatif, bahkan mencetak rapor per mata pelajaran langsung dari sistem. Perangkat ajar dan materi pembelajaran juga tersedia di dalamnya, sehingga guru tetap dapat mengajar dengan baik meskipun terjadi pergantian jadwal atau penggantian guru mendadak.

“SIGATA bukan hanya aplikasi presensi, tetapi juga pusat kendali akademik sekolah. Kami ingin memastikan jarak dan keterbatasan tidak menjadi alasan menurunnya mutu pendidikan,” ujar Jamaluddin Tahuddin, yang sekaligus menjadi inisiator SIGATA, saat ditemui di SMPN 38 Pulau Kodingareng, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Rabu (13/08/2025).

Sejak diimplementasikan, SIGATA disambut positif oleh para guru dan staf. Pencatatan administrasi menjadi lebih cepat, data tersimpan aman di basis digital, dan kepala sekolah dapat memantau perkembangan akademik secara real time. Guru pun terbebas dari kerepotan membawa tumpukan buku daftar hadir atau daftar nilai.

Inovasi ini diharapkan dapat menjadi role model bagi sekolah-sekolah lain, terutama yang berada di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan infrastruktur. Dengan SIGATA, SMP Negeri 38 Makassar membuktikan bahwa komitmen, kreativitas, dan pemanfaatan teknologi dapat menjadi kunci peningkatan mutu pendidikan, bahkan dari sebuah pulau kecil yang terpencil sekalipun. (*/And)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Lurah Parang Tambung Dorong Budaya Gotong Royong Demi Lingkungan Sehat

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Suasana penuh semangat tampak di Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Jumat (3/10/2025) pagi. Jajaran staf...

Masuki Musim Kemarau, Dinas TPHP Sinjai Siapkan Program Oplah

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Memasuki musim kemarau, Dinas Tanaman Pangan, Hortikulturan dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sinjai mengambil langkah antisipatif...

TP PKK Pinrang Apresiasi Pelatihan Jurnalistik bagi Pelajar SMA/SMK yang digelar FPII

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Kegiatan Workshop Jurnalistik Media bagi pelajar SMA/SMK di Pinrang yang digelar Forum Pers Independent Indonesia...

Kadis Bima Cipta Pinrang Monitoring Pengerjaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan.

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Untuk memastikan progres pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, hingga fasilitas pendidikan berjalan dengan baik, maka perlu...