Selamat Jalan Dinda Aswar Hasan Mampir di Kediaman Kahar Mudzakkar

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Keterangan foto: Dr. Aswar Hasan, M.Si (ke-2 dari kanan) bersama, Prof. Dr. Amran Razak, M.Sc., Dr. Hasrul "Lulu", SH, MH, dan saya dalam suatu acara.

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Sekembali dari Kampus Tamalanrea, Rabu (13/8/2025) sore, Grup WA Dosen Unhas marak minta didoakan, Drs. Aswar Hasan, M.Si., mengalami strok dan dirawat di RS Primaya Makassar. Saya pun mengirimkan pesan semoga segera disembuhkan.

Begitu tipis antara batas kehidupan dan kematian itu. Saat kembali dari memenuhi undangan pengantin Keluarga Bima di Gedung IMMIM Makassar, Rabu (13/8/2025) malam, saya membuka WA Dosen Unhas. Tulisan “Innalillahi wainna ilaihi rajiun bertubi-tubi. Dr.Aswar Hasan, M.Si. berpulang pada pukul 20.12 Wita di rumah sakit tempat dia dirawat.

Almarhum meninggal dalam usia 62 tahun (dilahirkan di Palopo pada tahun 1963). Aswar Hasan yang hingga akhir hayatnya sebagai Dosen FISIP Unhas, bagi saya adalah seorang penulis yang sangat kreatif dan produktif. Setiap minggu tulisannya muncul di Tribun Timur dan juga menjadi kolomnis tetap di Harian Fajar. Sampai saya membatin, begitu sensitif Dinda Aswar membaca dan merespons problem ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi tanah air dan membuahkannya dalam bentuk tulisan.

Jika saya bertemu almarhum, hanya pujian yang selalu saya terima. Mungkin karena almarhum maklum saya banyak menulis buku.

“Kak Lan ini luar biasa, produktif sekali,” demikian kalimat yang selalu diucapkan setiap membaca saya menerbitkan buku lagi. Dia selalu menyembunyikan dirinya sangat produktif melahirkan tulisan kritis yang menyengat.

Suatu waktu beberapa tahun silam, kalau tidak salah saat almarhum menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan, kami memenuhi satu undangan membawakan makalah dalam kegiatan pelatihan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Palopo yang berkaitan dengan masalah penulisan. Kami bertiga dengan pengemudi menumpang mobil Innova jika tidak salah.

Baca juga :  Tutur Kata #2: Literasi, Sekolah Alternatif, dan Keadilan Pengetahuan

Sekembali dari Kota Palopo, di dekat Sungai Pareman, kami mampir. “Kita singgah dulu berfoto di bekas rumahnya Qahar Mudzakkar, Kak Lan,” ajak Aswar yang tentu saja sangat ‘surprise’ bagi saya karena dapat mengabadikan rumah sosok pejuang yang sangat kontoversial itu dan pada tahun 2022, kisahnya saya tulis bersama mendiang L.E.Manuhua dan diterbitkan oleh Kompas Penerbit Buku. Sayang foto itu tidak ditemukan saat saya mencari ilustrasi foto untuk buku tersebut.

Aswar Hasan dikenal sebagai Kolumnis FAJAR. Dia mengisi kolom setiap pekan dengan nama “Secangkir Teh”. Tulisan terakhirnya dimuat Jumat, 8 Agustus 2025 berjudul “Bendera One Piece di HUT Ke-80 Kemerdekaan RI Simbol Kritik atas Kegagalan?”
Kolom yang dia kirim ke media ini tertanggal 4 Agustus 2025. “Tulisan kolomku Adinda.” tulis dalam pesan WA ke redaktur Opini, Ilham Wasi.

Begitulah Aswar Hasan setiap pekan memberi kabar terkait tulisan terbarunya. Redaksi FAJAR pun menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya Kolumnisnya itu. Dengan kualifikasi keilmuan di bidang media massa, ia juga merupakan seorang praktisi media dan peneliti, serta pernah menjabat sebagai anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Sebelum KPI Pusat, dia juga pernah menjabat komisioner Komisi Informasi Daerah Sulsel.

Selama ini, Aswar Hasan merupakan salah satu kolumnis terproduktif di Sulsel. Di FAJAR, dia memiliki rubrik khusus bernama “Secangkir Teh”. Rubrik itu diisinya secara rutin setiap pekan. Kepergian Aswar Hasan merupakan kehilangan besar bagi Unhas, lebih khusus lagi bagi FISIP Unhas, tempat diri menjadi salah seorang dosen senior di Departemen Ilmu Komunikasi. Kesehatan Aswar terlihat mulai menurun ketika menjadi anggota KPI Pusat, setelah dua periode menjadi komisioner KPID Sulawesi Selatan.

Baca juga :  Belajar

Adinda Dr. Muliadi Mau, M.Si., juniornya di Departemen Komunikasi FISIP Unhas memberi tahu, rumah duka di Jl. Todopuli 10, Makassar. Selamat jalan Adinda Dr. Aswar Hasan, M.Si., semoga khusnul khaqtimah. Amin. (MDA).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pemkab Sinjai Terima Bantuan Benih Padi dan Ribuan Bibit Durian dari Pemprov

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Bupati Sinjai H.Ratnawati Arif yang diwakili oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP),...

Hadiah Lamborghini Rp25 Miliar, Video Ultah Qansa Diseminarkan 1,2 Juta Kali dalam 24 Jam

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Perayaan ulang tahun seorang anak di Makassar mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat di berbagai...

Gubernur Andi Sudirman Sulaiman Launcing Mandiri Benih, Salurkan Bibit Unggul Gratis Untuk Petani di Sulsel

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR  – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman bersama Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi resmi meluncurkan program...

Sunat Dana BOK, Dua Orang Dinkes Torut Ditetapkan Tersangka

PEDOMANRAKYAT, TANA TORAJA- Kejaksaan Negeri Tana Toraja (Tator) di Rantepao Toraja Utara menetapkan 2 (dua) orang tersangka dugaan...