Tak Sekadar Hadiah, Lomba 17an Al-Muttaqiem Jadi Pengingat Perjuangan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Suasana Lapangan Campagayya di Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu pagi, 17 Agustus 2025, riuh oleh sorak-sorai pelajar.

Siswa SMP dan SMA Al-Muttaqiem Makassar, berbaur dalam berbagai lomba tradisional untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Kepala SMA Al-Muttaqiem, Muhammad Rais Samad, mengatakan sekolahnya sengaja menggelar beragam perlombaan agar perayaan kemerdekaan lebih hidup.

Di antara cabang yang dipertandingkan ada lomba tusuk botol, memasukkan sedotan ke dalam botol, balon kereta, goyang kardus bola, hingga besek baskom dan corong air.

“Lomba-lomba ini bukan semata soal hadiah, tapi sebagai pengingat jasa pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa,” kata Abah Rais sapaan akrabnya.

Menurutnya, melalui permainan sederhana itu, siswa diharapkan bisa merasakan kembali nilai kebersamaan, perjuangan, dan ketekunan.

Ketua panitia kegiatan, Fatayat Surya Rais yang juga Kepala SMP Al-Muttaqiem, menambahkan, sebanyak 70 siswa siswi mengikuti lomba.

Untuk menambah semangat, sekolah menyiapkan hadiah menarik bagi para pemenang. “Kami ingin momentum peringatan HUT RI ini menjadi penyemangat baru bagi siswa dalam meningkatkan kualitas belajar,” ujarnya.

Di sela lomba, tawa dan keriuhan peserta menjadi warna tersendiri. Para guru, orang tua, hingga warga sekitar turut menyaksikan dan memberi dukungan.

Tidak sedikit siswa yang tergelincir atau salah strategi, namun justru menambah suasana semakin meriah.

Bagi pihak sekolah, perayaan kemerdekaan lewat perlombaan sederhana ini menjadi cara membumikan nilai patriotisme.

“Kami ingin anak-anak belajar, menghargai, menghormati, memahami, dan mendalami nilai-nilai luhur perjuangan kemerdekaan RI yang ditanamkan oleh para pahlawan. Kemerdekaan Indonesia tidak diberikan secara cuma-cuma namun butuh proses pengorbanan harta, jiwa, dan raga,” tutur Abah Rais menutup rangkaian kegiatan. (Hdr)

Baca juga :  Dandim 1702/JWY Sambut Tim Wasev Sterad di Jayawijaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

125 Mahasiswa INTI Jeneponto Ikuti Ujian Meja: Sehari Menjelang Mimpi dan Masa Depan

PEDOMAN RAKYAT, JENEPONTO. - Pagi di Kampus Institut Turatea Indonesia (INTI) Jeneponto, Senin (17/11/2025), terasa lebih hidup dari...

Saksi Ahli Tempo: Media Bisa Dipidana dan Perdata Bila Melanggar Etik

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Mantan Ketua Dewan Pers, Yosep Stanley Adi Prasetyo, hadir sebagai saksi ahli yang dihadirkan Tempo...

Dari Balik Meja BAZNAS, Seorang Paralegal Lahir untuk Membela yang Tak Terdengar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Dulu, tangan Sudirman N. tak pernah lepas dari pena dan alat perekam suara. Ia aktif...

Anak Dibawah Umur Bawa Motor, Polisi : Bukan Bangga Tapi Membahayakan

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Tingginya jumlah pengendara motor yang enggan menggunakan helm kembali menelan korban jiwa di Kabupaten Wajo....