Visi utamanya, menurut Amsal mengembalikan kesuburan tanah, meningkatkan hasil panen, dan menciptakan pertanian berkelanjutan.
“Kalau kita ingin anak cucu menikmati sawah yang sehat, kita harus kembali ke alam,” ucap purnawirawan TNI AD, berpangkat tiga bunga melati emas itu.
Bagi Haji Zulkifli, inisiatif ini punya makna lebih besar. Menurut politikus Partai Golkar itu, gerakan organik sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mencapai swasembada pangan.
“Kalau tanah kita sehat, swasembada pangan bisa lebih cepat tercapai,” katanya sambil menyalami beberapa petani selepas acara.
Amsal melanjutkan, dorongan untuk kembali ke pupuk organik memang sedang gencar. Pemerintah mendorong petani mengurangi pemakaian pupuk kimia yang, meski praktis, telah menimbulkan kerusakan jangka panjang pada tanah.
Di banyak daerah, menurut Amsal, struktur tanah makin keras, produksi menurun, dan penyakit akibat residu pestisida kerap dikeluhkan.
Di Sidrap, daerah lumbung padi Sulawesi Selatan, tantangan itu terasa nyata. Karena itu, malam di rumah Haji Pilli itu seakan menghadirkan secercah optimisme.
Bagi Baco dan rekan-rekannya, botol kecil pupuk cair yang mereka bawa pulang mungkin hanyalah permulaan, tapi bisa jadi awal perubahan besar di sawah-sawah mereka. (Hdr)