PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sulawesi Selatan kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun ruang ramah inklusi di tengah masyarakat. Pada Selasa (19/8/2025), PKBI Sulsel menggelar kegiatan bertajuk Gebyar Inklusi Merdeka di Kantor Kelurahan Pattingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar.
Kegiatan ini berlangsung meriah dengan menghadirkan beragam lomba kreatif, di antaranya lomba memasak, lomba tata rias wajah, hingga lomba semarak 17-an yang khas setiap peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Tidak hanya itu, masyarakat juga dimanjakan dengan layanan cukur rambut gratis hasil kolaborasi bersama UMKM lokal.
Menurut Wakil Ketua PKBI Sulsel, Dr. Basri Tetteng, S.Pd.I., M.Si., kegiatan ini bukan sekadar seremonial perayaan kemerdekaan, melainkan juga bagian dari strategi untuk mempromosikan kawasan inklusi yang mampu menerima keberagaman.
“Kelurahan Pattingalloang dipilih sebagai lokasi kegiatan karena kami ingin menjadikannya contoh kawasan yang terbuka, yang mampu menghormati dan menerima keberadaan berbagai komunitas, termasuk komunitas gender. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi langkah awal agar gerakan inklusi dapat berkembang di kelurahan lain, baik melalui inisiatif PKBI maupun komunitas yang sudah terbentuk di masyarakat,” ujar Basri yang juga dosen Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar.
Ia menekankan bahwa di era sekarang, masyarakat perlu belajar mengakui perbedaan, bukan menolaknya. Menurutnya, sikap penolakan terhadap perbedaan hanya akan menimbulkan jarak sosial dan mengurangi rasa damai dalam kehidupan bermasyarakat.
“Yang perlu kita bangun adalah kesadaran bahwa perbedaan adalah bagian dari kenyataan sosial. Kalau kita bisa menerima perbedaan, justru kedamaian dan kenyamanan hidup bermasyarakat akan tercipta. Kegiatan seperti ini adalah salah satu pintu masuk untuk menumbuhkan nilai-nilai itu,” tegasnya.
Kegiatan Gebyar Inklusi Merdeka di Pattingalloang ini merupakan yang kedua kalinya digelar PKBI Sulsel setelah sebelumnya menyelenggarakan kegiatan serupa di salah satu kelurahan di Kota Makassar. Basri berharap, ke depan semakin banyak komunitas maupun warga yang berani berinisiatif membuat kegiatan inklusi serupa secara mandiri.