Prof. Dr. Abdullah Abd.Thalib, S.Ag, M.Ag Tauhid Jadi Kerangka Pandangan Hidup

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Dalam pendekatan filsafat dan tasawuf, tauhid tidak berhenti pada pengakuan verbal atau pemahaman dogmatis, tetapi menjelma menjadi kerangka pandang hidup — sebuah ‘worldview’ (pandangan semesta) yang menyeluruh dan dan transformatif.

“Tauhid sebagai ‘worldview’ dalam literasi filsafat merujuk pada sistem keyakinan dan nilai yang membentuk cara pandang seseorang atau masyarakat terhadap realitas, eksistensi, manusia, dan tujuan hidup,” demikian Prof.Dr. Abdullah Abd. Thalib, S.Ag, M.Ag., dalam pidato penerimaan jabatan sebagai Guru Besar Tetap Bidang Pemikiran Islam/Teologi Sosial pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, di Gedung Auditorium UIN Alauddin Kampus II Gowa, Rabu (20/8/2025).

Pidato pengukuhan yang berlangsung pada Sidang Senat Terbuka Luar Biasa UIN Alauddin Makassar yang dibuka Ketua Senat UIN Alauddin Prof. Dr. Mardan M.Ag., dihadiri Sekretaris Senat UIN Alauddin Prof. Dr. Hasanuddin, S.Ag, M.Ag., Ketua Dewan Senat Guru Besar Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si., Rektor UIN Alauddin Prof. Drs. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D. para anggota Senat/Anggota Dewan Guru Besar UIN Alauddin, Ketua Permabudhi Indonesia Dr. Ir. Yongris, dan kerabat dan keluarga dan undangan.

Pada hari yang sama juga dikukuhkan Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Prof.Dr. Tasmin Tangngareng, M.Ag., (Bidang Fiqh al Hadis) dan Prof. Dr. Hj. Darmawati H. S.Ag, M.HI., (Bidang Kepakaran Fikih Keluarga).

Prof. Abdullah yang dilahirkan di Desa Boro Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima 31 Desember 1972 itu mengatakan, tauhid sebagai pandangan semesta berarti menjadikan prinsip keesaan Tuhan sebagai pusat orientasi seluruh kehidupan manusia, baik spiritual, moral, sosial politik, hingga ekologi.

“Pandangan dunia Islam pada dasarnya bersifat tauhid, yakni berlandaskan pada gagasan kesatuan — kesatuan Tuhan, kesatuan ciptaan, dan kesatuan ilmu pengetahuan,” ujar anak kelima dari 11 bersaudara pasangan Hj. Abd. Tahlib-Hj. Siti Hafsah (almh) ini mengutip pandangan Sayyaed Hossein Nasr.

Baca juga :  Warga Butuhkan Darah Pasca Operasi, Kapolres Perintahkan Personelnya Bantu Donorkan Darahnya

Ia mengatakan, dengan demikian seluruh realitas dalam pandangan tauhid tidak bersifat terpisah-pisah, tetapi saling terkait dalam satu kesatuan ontologis yang mengakar pada Tuhan sebagai sumber mutlak. Kaum Masturidiyah mengatakan bahwa perwujudan tauhid tidak hanya teologis, tetapi mencakup tranformasi spiritual — sejalan dengan Rumi yang menekankan perjalanan cinta universal sebagai realisasi tauhid.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Prof. Dr. Hj. Darmawati H, S.Ag, M.HI Medsos Sering Dianggap Sarana Perselingkuhan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Telepon pintar (“smartphone) dan internet memudahkan hubungan kapan dan di mana saja. Namun di balik...

Berbaur dengan Warga, Wabup Sinjai Saksikan Laga Sepak Bola di Lapangan Gelora Massa

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Sinjai, Wakil Bupati Sinjai Andi...

Sinjai Terima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap kesehatan di Kabupaten Sinjai, Bupati Dra.Hj. Ratnawati Arif kembali...

PNUP dan Pemkot Parepare Terapkan Sumur Resapan di Kawasan Masjid Terapung

PEDOMANRAKYAT, PAREPARE – Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) bersama Pemerintah Kota Parepare meluncurkan program pengabdian masyarakat untuk mengatasi...