Karena pihakya juga berharap media-media yang ada punya kode etik dalam menulis, punya kemampuan menulis, sehingga kedepan anak-anak dari awal sudah diajar bagaimana menulis yang beretika, bagaimana menyampaikan informasi yang berimbang dan bagaimana menyampaikan tulisan-tulisan yang bisa mengedukasi orang lain.
“Saya kira ini peluang bagi sahabat-sahabat media bahwa selain kita menulis untuk kalangan orang-orang dewasa, bolehkah juga ilmu sahabat-sahabat saya yang bergerak di dunia jurnalis membagi ilmunya kepada anak-anak kita sejak dini ?,” ucap dengan penuh tanya.
“Dan mohon Kepala Dinas Perpustakaan membuka diri untuk berdiskusi dengan teman-teman media, sehingga baik penulisan pemberitaan kepada orang-orang dewasa memang bisa dipahami oleh anak-anak kita, dan anak-anak kita dari awal sudah nemahami bahwa bagaimana menulis dan membaca dapat dipahami,” terang politisi Golkar ini.
Dia berharap agar anak-anak tidak hanya diajar membaca berita-berita di level nasional, tapi juga diajak membaca bagaimana memahami kearifan-kearifan lokal Mamasa.
Karena dari dini, lanjut dia, harus kita tanamkan dan ciptakan jiwa dan rasa bangga sebagai anak-anak Mamasa. Ketika kita tidak tanamkan dari awal saya khawatir saat anak- anak kita sudah berpendidikan dan dewasa,
semua akan meninggalkan Mamasa mencari pekerjaan.
Diapun berharap kepada Bunda-bunda yang baru saja dilantik agar menjadi Bunda-bunda betulan. “Apalah artinya dikukuhkan kalau tidak ada aksi di lapangan, tidak ada tanggung jawab perlakuan yang positif dilakukan. Jangan kita hanya seremonial tapi tidak ada hasil,” tegasnya.
“Saya minta Ibu Kadis kurangi diskusi, perbanyak aksi dan jangan kita selalu ketemu tapi issunya itu terus, kita turun lapangan tidak ada hasil dibawa,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menyampaikan, dengan pembukaan festival literasi ini bisa meningkatkan minat baca masyarakat di wilayah Sulawesi Barat dimana pada tahun 2024 masih masuk dalam kategori rendah sebesar 62% dari standar nasional 72.2%.
Festival Literasi 2025 dengan tema “Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa” juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Mamasa Adel Welem Sambolangi periode 2025-2030, Talkshow Literasi, Pemberian Apresiasi Perpustakaan Desa dan Kelurahan dan Penyerahan Bantuan Buku.
Usai dikukuhkan selaku Ketua Bunda Literasi Kabupaten Mamasa, Adel dalam sambutannya menyampaikan harapannya dengan ditetapkannya bunda Literasi diharapkan dapat melahirkan generasi cerdas dan berakhlak.
“Mari kita jadikan momentum ini sebagai awal yang kuat untuk bekerja sama bergandengan tangan dan berkomitmen membangun masyarakat yang cerdas dan berakhlak mulia dan siap untuk menghadapi tantangan zaman,” ujarnya. (Wan)