Kebijakan penyerapan gabah yang lebih agresif dari Bulog membuat harga gabah petani terjaga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) di kisaran Rp6.500 per kg. Dampaknya, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juli 2025 tercatat 122,64, menandakan peningkatan nyata kesejahteraan petani.
Selain itu, pemerintah juga mengamankan cadangan beras dan mempercepat distribusi melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Langkah ini berhasil menurunkan harga beras di 15 provinsi dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Aceh, dan Sumatera Utara.
“Ini bukti bahwa pembenahan ekosistem perberasan tidak hanya menyelamatkan konsumen, tetapi juga meningkatkan semangat petani sekaligus menggairahkan industri penggilingan kecil dan pasar tradisional yang sebelumnya terhimpit dominasi segelintir pelaku besar,” jelas Amran.
Dengan stok beras pemerintah yang kuat, harga yang mulai stabil, serta meningkatnya kesejahteraan petani, Amran optimistis Indonesia mampu menghadapi gejolak global sekaligus menuju kedaulatan pangan.
“Petani adalah pahlawan pangan bangsa. Kesejahteraan mereka akan terus menjadi prioritas utama pemerintah,” pungkasnya. (*)