Yopita : Penjualan Beras Murah di Bokin Sudah Sesuai Aturan, Tidak Benar Harga Diatas HET

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA - Berniat membantu Pemerintah untuk menstabilkan harga beras di Toraja Utara, namun dituding diam-diam menjual beras murah SPHP di rumahnya dengan diatas harga HET yang sudah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) Republik Indonesia.

Kepala Bidang Pangan dan Perikanan Yopita Sampe Allo dalam konferensi pers, Rabu (27/8/2025) dengan tegas membantah bahwa dirinya diam-diam menjual beras murah SPHP diatas harga HET.

Yopita mengakui, adanya beras SPHP murah yang dijual di Bokin lewat Kios Pangan sudah melalui prosedur aturan, dimana sebelumya diajukan permohonan pembelian lewat aplikasi dan dibenarkan berlaku untuk kepada pemilik Kios Pangan dan setiap Kios hanya diberikan sebanyak dua ton beras.

"Awalnya saya mengajukan permohonan pembelian ke Bulog lewat aplikasi dengan nama pemohon Kios Pangan. Ketika permohonan saya disetujui Bulog langsung melakukan transfer ke Bank, lewat penjualan beras saya mendapat respon warga, karena merasa terbantu terutama masyarakat yang gagal Panen di sekitar Bokin," kata Yopita.

"Selain beras murah yang saya beli untuk Kios Pangan, Bulog juga memberikan sebuah spanduk beras murah untuk dipasang didepan Kios Pangan sebagai tanda adanya penyalur beras murah," tambah Yopita.

Kata Yopita, harga beras SPHP Bulog ke penyalur Kios Pangan sama dengan harga pengambilan pemerintah yang dijual di pasar murah Rp 11.500/kg. Sementara harga jual Kios Pangan ke warga Rp 12.500/kg, dan harga jual ini sudah sesuai dengan harga HET yang ditetapkan Badan Pangan Nasional.

Dengan adanya kenaikan harga dari Kios Pangan ke warga Rp 12.500 masih dalam kewajaran dan harga itu masih dalam standar HET tidak menyalahi aturan, sementara harga HET yang ada ditetapkan oleh Bapanas bukan aturan daerah Kabupaten. Kenaikan seribu rupiah yang dipungut Kios Pangan digunakan untuk membayar sewa angkutan beras dan tenaga dari Bulog ke lokasi penjualan.

Baca juga :  Peringati HGN, SDN 164 Pinrang Usung Konsep Berbeda

"Penjualan beras di Kios Pangan hanya semata untuk membantu masyarakat dan pemerintah dalam menstabilkan harga beras di Toraja, bukan untuk mencari keuntungan memperkaya diri seperti yang ditudingkan kepada saya," tutup Yopita. (pri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Terlapor Perusakan SMP PGRI Marinding Mangkir dari Panggilan Polisi

PEDOMANRAKYAT, TANA TORAJA — Terlapor dalam kasus dugaan perusakan fasilitas SMP PGRI Marinding, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja,...

Inovasi Pendidikan Sekolah RAMAH, Anak Bebas Perundungan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan (Pusjar SKMP) Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar kembali...

Efisien dan Inovatif, Disdik Makassar Hemat Miliaran Rupiah di SPMB 2025

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar tunjukkan komitmennya dalam menghadirkan layanan pendidikan yang efisien dan transparan....

Alumni UNM Nahkodai PGRI Ranting SMAN 2 Palopo

PEDOMANRAKYAT, PALOPO — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Ranting SMAN 2 Palopo resmi memiliki kepengurusan baru. Pada Selasa,...