Ada pula karya berbasis limbah, seperti bonggol jagung dan buah pinus diubah menjadi tempat tisu dan gantungan kunci.
“Bahan yang dianggap sampah bisa diolah menjadi barang bernilai ekonomi. Ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Toraja Masero,” kata Liberthin, yang juga Guru Besar Hukum Tata Negara UKI Paulus.
Kreativitas mahasiswa mendapat apresiasi luas. Pemerintah Kabupaten Tana Toraja bahkan memfasilitasi pameran hasil KKN di kantor bupati, sehingga masyarakat dapat melihat langsung inovasi tersebut.
Produk-produk itu kini tidak hanya terpajang di pameran. Sejumlah mahasiswa sudah menjualnya secara daring dan mulai memperoleh penghasilan tambahan.
“Beberapa produk sudah laku di platform online shop,” ujar Liberthin.
KKN Tematik Angkatan XIII UKI Paulus melibatkan 283 mahasiswa. Sebanyak 247 ditempatkan di Kabupaten Tana Toraja, sementara 36 lainnya melaksanakan kegiatan di Kelurahan Kapasa dan Kapasa Raya, Kota Makassar, Ketua Panitia KKN Tematik, Prof Dr Liberthin Palullungan, menandaskan. (Hdr)