PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Setelah sehari penuh menampilkan beragam inovasi pendidikan dalam Pameran Sekolah RAMAH Angkatan I Tahun 2025, para guru dan kepala sekolah dari SD dan SMP terpilih Kota Makassar kini memasuki tahapan akhir.
Hari ini, para peserta resmi dilepas untuk kembali ke sekolah masing-masing dengan membawa bekal pengetahuan, pengalaman, dan semangat baru, sebagai bagian dari rangkaian Program Sekolah RAMAH yang digelar Pusjar SKMP LAN Makassar.
Sebanyak 12 guru dan 12 kepala sekolah berkumpul di Ruang Siagian sejak pukul 10.00 WITA. Wajah-wajah mereka mencerminkan antusiasme sekaligus rasa haru, mengingat perjalanan Sekolah RAMAH ini telah berlangsung sejak Juni lalu.
Mereka telah menjalani sesi kelas, praktik lapangan di sekolah masing-masing, hingga berpuncak pada pameran inovasi kemarin di Lobby Utama Pusjar SKMP LAN Makassar.
Dalam sambutannya, Kabag Umum Pusjar SKMP LAN Makassar, Zulchaidir, S.Sos., MPA., menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Makassar atas dukungan terhadap Program Sekolah RAMAH.
Ia juga mengutip pesan Kepala Pusjar SKMP LAN, Dr. Muhammad Aswad, M.Si., yang menekankan, “Empat values RAMAH yaitu responsif, adaptif, mandiri, dan harmonis harus benar-benar hidup dalam karakter sekolah. Dengan itu, kita bisa membangun lingkungan belajar yang bebas perundungan dan ramah bagi anak-anak.”
Sementara itu, Kadis Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, S.STP., M.Si., melepas para guru dan kepala sekolah untuk kembali mengabdi di sekolah masing-masing.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menumbuhkan budaya sekolah yang aman, inklusif, dan bebas dari perundungan.
“Saya bangga kepada seluruh peserta. Semoga apa yang kita mulai di sini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk membangun pendidikan yang lebih baik,” ujarnya.
Pesan tersebut terasa kuat, sejalan dengan semangat yang ditunjukkan dalam pameran kemarin. Dari Satgas RESOPA ANTI PERUNDUNGAN hingga aplikasi SI EMO, dari konsep SAPA RAMAH hingga inovasi GEMILANG, seluruh karya mencerminkan kepedulian sekolah terhadap perlindungan anak dan pembentukan iklim belajar yang positif.
Suasana pelepasan menjadi momen reflektif. “Kami berharap bisa menjadi contoh di sekolah masing-masing. Apa yang dipelajari di sini tidak berhenti sampai di Pusjar SKMP,” kata Tajuddin, S.Pd. Gr. dari SMPN 49 Makassar.
Ia menambahkan, “Langkah konkret yang perlu dilakukan adalah membuat komitmen anti-perundungan dan mengintegrasikannya ke kokurikuler serta ekstrakurikuler.”
Pengalaman itu juga dirasakan guru lain. “Seperti kepingan puzzle yang selama ini saya tanyakan pada diri sendiri, saya temukan jawabannya di Program Sekolah RAMAH. Saya merasa lebih berarti sebagai guru dan lebih siap menghadapi perubahan,” ungkap Ilmal Satriani, S.Pd., Guru SMPN 33 Makassar.
Kepala Sekolah SMPN 49 Makassar, Ikhsan, S.Pd., M.Pd., saat diwawancarai Tim Humas Pusjar SKMP LAN, menjelaskan inovasi timnya, yakni Satgas RESOPA (Satuan Tugas Respon Cepat). Satgas ini bertugas memantau dan menangani kasus perundungan di sekolah, mulai saat siswa datang, selama jam pelajaran dan waktu istirahat, hingga saat pulang, semuanya dilakukan sesuai SOP yang berlaku.
Ia menegaskan bahwa hal paling penting yang dipelajari selama Program Sekolah RAMAH adalah perlunya mendokumentasikan seluruh aktivitas sekolah. Untuk memastikan gerakan anti-bullying berlanjut menjadi budaya, sekolah melakukan monitoring mingguan dan menandatangani pakta integritas sebagai komitmen melanjutkan program Sekolah RAMAH di lingkungan masing-masing.
Pelepasan ini menutup rangkaian Sekolah RAMAH Angkatan I Tahun 2025. Dengan semangat program yang tertanam, para guru dan kepala sekolah siap menyalakan perubahan nyata di sekolah masing-masing.
Mari wujudkan pendidikan yang bukan hanya mengajar, tetapi juga melindungi, memberdayakan, dan membangun anak-anak menjadi generasi yang aman, percaya diri, dan penuh empati.
Demikian Humas Pusjar SKMP LAN, Adekamwa, memberitakan melalui rilis, 28 Agustus 2025. ***