Menurut Gubernur, dukungan seluruh masyarakat sangat dibutuhkan. “Kami berharap aksi damai ini menjadi semangat kolektif. Dengan kebersamaan, kita bisa menjadikan Sulawesi Selatan sebagai provinsi yang aman, religius, dan harmonis,” ucapnya penuh optimisme.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono turut menegaskan hal serupa. Ia menyampaikan, kedamaian hanya dapat terwujud dengan kerja sama semua pihak. “Tidak bisa hanya satu lembaga, tetapi harus kita bangun bersama-sama. Kebersamaan adalah kunci terciptanya keamanan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Kapolda juga menyinggung adanya rencana aksi demonstrasi di Makassar. Ia menekankan bahwa menyampaikan pendapat adalah hak warga negara, tetapi harus sesuai aturan dan menghormati hak orang lain. “Silakan berekspresi, tetapi jangan melanggar hukum. Jika kita bisa saling menghargai, damai dan kebebasan berpendapat dapat berjalan seiring,” pesannya.
Sebagai langkah antisipasi, Polri menyiapkan 1.3238 personel Polrestabes Makassar yang akan diperkuat oleh Polda Sulsel. TNI juga akan turut serta menjaga keamanan. “Insya Allah, dengan kerja sama ini, Makassar dan Sulawesi Selatan akan tetap damai,” tegas Kapolda.
Deklarasi damai ini menjadi momentum penting untuk mengobarkan semangat persatuan di Sulawesi Selatan. Semua pihak berkomitmen meninggalkan perbedaan, menjaga harmoni, dan menumbuhkan solidaritas. Harapannya, Sulsel bukan hanya aman, tetapi juga menjadi teladan daerah lain dalam mewujudkan kedamaian dan kemajuan bersama. (*Rz)