Ia menekankan pentingnya menghormati hak berpendapat, termasuk demonstrasi, sebagai bagian dari demokrasi. Namun, ia juga mengingatkan agar setiap aspirasi disampaikan dengan cara yang damai dan bermartabat, tanpa melampaui batas hingga menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menjaga ketenangan dan menghargai hukum. “Mari kita rawat kebersamaan, kita hargai peraturan, dan kita jaga kedamaian negeri ini. Jangan lagi ada kesengsaraan baru yang lahir dari konflik. Kita bisa menjadi bangsa yang kuat bila saling menahan diri,” pesannya penuh motivasi.
Sebagaimana diketahui, Abay menghembuskan nafas terakhir setelah terjebak kobaran api dalam aksi massa di Gedung DPRD Makassar, Jumat malam (29/8/2025). Tragedi itu dipicu aksi solidaritas untuk driver ojek online, Affan Kurniawan, yang tewas akibat terlindas kendaraan taktis Brimob. Kehadiran Menag di rumah duka menjadi pengingat bahwa setiap kehilangan dapat menjadi momentum memperkuat persaudaraan, membangun demokrasi yang sehat, serta menjaga persatuan bangsa. (*Rz)