China Taipei tercatat sekali memperoleh peluang matang pada menit-menit terakhir babak pertama. Satu umpan silang diteruskan ke kotak penalti. Namun tendangan seorang pemain China Taipei tidak mengarah ke jala Emil Audero, tetapi melesat di sebelah kanan gawang.
Pada babak kedua Indonesia menambah dua gol pada awal babak. Satu gol lahir dari kaki Ramadhan Sananta yang memanfaatkan kemelut di depan gawang pada menit ke-57, mengubah kedudukan menjadi 5-0. Pada menit ke-60, giliran Sandy Walsh menggetarkan jala China Taipei mengubah kedudukan menjadi 6-0.
Indonesia menggempur habis pertahanan China Taipei. Sejumlah peluang emas diperoleh Indonesia antara lain melalui Stafano Lilipaly yang masuk pada babak kedua. Kemudian tembakan keras Tom Haye yang menghantam tiang gawang China Taipei. Pada menit ke-83 Eleano Raijnders juga gagal memanfaatkan peluang emas di babak kedua.
Di tim China Taipei tercatat dua kali serangan yang berbahaya. Satu tembakan keras yang diarahkan ke sebelah kanan gawang Emil Audero berhasil ditepis. Bola kedua, satu tembakan keras dari luar kota penalti, meluncur di sebelah kiri gawang Audero.
Pelatih Skuad Garuda Patrick Kluivert dalam keterangannya usai pertandingan mengakui, para pemain sudah tampil luar biasa dengan spirit yang tinggi. Mereka bermain dalam tempo cepat, meskipun diakuinya umpan-umpan panjang perlu dikendalikan. “Anak-anak sudah kerja bagus dengan spirit yang tinggi,” ujar Kluivert. (MDA).