PEDOMANRAKYAT, JOGYAKARTA - Temu Nasional IV Ika Smansa Makassar di Yogyakarta dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, termasuk silaturahmi dan wisata budaya. Salah satu kegiatan yang menarik adalah peserta mencoba naik Kereta Kencana Kraton Yogyakarta. Kereta ini menawarkan pengalaman berkeliling kota Yogyakarta dengan nuansa sejarah dan budaya yang kental.
Disela-sela kegiatan Tenas IV, dua orang alumni Smansa Ir. H. Abd. Djalil Razak ( angkatan 71) dan Nurdin Mangun, SE ( angkatan 84 ) yang dihubungi PR.co.id tentang Tenas IV dan harapannya untuk Indonesia kedepan.
"Harapan kami tenas kali ini menjadi moment untuk lebih kompak dan solid bagi alumni Smansa Makassar, tidak hanya internal angkatan/ tamatan tapi mencakup lintas angkatan dalam keluarga besar Ika Smansa Makassar," ujar Ir.H.Abd.Djalil Razak, angkatan 71, sebelum naik ke Kereta Kencana.
H. Djalil Razak dari Tenas IV Jogya menyampaikan pesan untuk Indonesia damai dan bersatu untuk menyongsong masa depan yang lebih maju dan sejahtera.
"Tenas Jogyakarta 2025 ini memberi energi baru kepada alumni Smansa Makassar yang bisa kita hadirkan untuk memberi kemanfaatan kepada kemaslahatan lingkungan dan masyarakat luas," ujar Nurdin Mangun , SE angkatan 84.
Para peserta Tenas IV Jogya selain mengunjungi candi ada juga yang memilih naik kereta kencana. Kini, untuk menikmati Kereta Kencana tidak sesulit dulu, sudah ada replikanya. Khusus Kereta Kencana Kraton Yogyakarta yang merupakan bagian dari warisan budaya Kesultanan Yogyakarta masih terjaga hingga saat ini.
Dengan menaiki kereta ini, peserta dapat menikmati keindahan arsitektur dan budaya Yogyakarta dari perspektif yang berbeda. Rute perjalanan kereta ini telah ditentukan, meliputi kawasan Nol Kilometer, Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Bhayangkara, dan Jalan Pasar Kembang.
Selain itu, peserta juga dapat menikmati narasi audio yang menceritakan sejarah tempat-tempat yang dilalui. Kereta Kencana Kraton Yogyakarta memiliki beberapa jenis kereta, seperti Kereta Kencana Puspa Raja dan Kereta Kencana Kanjeng Ratu, yang masing-masing memiliki desain dan fungsi unik.
Yogyakarta sendiri merupakan kota yang kaya akan sejarah dan budaya. Kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia selama masa Revolusi Nasional Indonesia dari tahun 1945 hingga 1949. Yogyakarta juga dikenal sebagai pusat pendidikan dan budaya Jawa, dengan berbagai institusi pendidikan dan kesenian yang terkenal.
Mengunjungi Yogyakarta dan mencoba naik Kereta Kencana Kraton Yogyakarta, peserta Temu Nasional IV Ika Smansa Makassar dapat mempererat silaturahmi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya dan sejarah Yogyakarta. ( ab )