PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Di Jepang, menjaga kebersihan adalah bagian dari gaya hidup yang sudah mendarah daging. Bahkan truk sampah—yang setiap hari bergulat dengan limbah—tampil bersih dan terawat. Pemandangan ini sangat kontras dengan kondisi truk sampah di Kota Makassar yang sebagian besar terlihat kotor dan tidak terurus.
Di negeri sakura, setiap pagi sebelum beroperasi, petugas kebersihan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap truk mereka. Kendaraan tidak boleh bau, tidak boleh ada sisa limbah yang menempel, dan tampil mengkilap seperti baru keluar dari showroom.
Setelah selesai menjalankan tugas harian, para petugas tidak langsung pulang. Truk dibersihkan kembali di garasi, mulai dari bagian roda hingga ke sudut-sudut dalam. Tidak ada toleransi untuk noda atau kotoran yang tersisa. Semua dilakukan demi menjaga citra dan efisiensi yang sudah menjadi budaya masyarakat Jepang.
Memprihatinkan
Kondisi berbanding terbalik terlihat di Kota Makassar. Sejumlah truk sampah di kota ini tampak seperti “sampah berjalan” karena tampil kotor dan lusuh. Bau tak sedap kerap tercium saat truk melintas di tengah kota.
“Truknya saja kotor, bagaimana mau membersihkan sampah kota Makassar?” ujar Sampara, warga Jalan Gunung Lompobattang, menanggapi kondisi truk sampah yang dilihatnya di jalan.
Truk yang seharusnya menjadi bagian dari solusi, justru bisa menciptakan masalah baru jika tidak dirawat dengan baik. Selain mengganggu estetika kota, truk yang kotor juga bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap kinerja petugas kebersihan.
Perlu Komitmen
Meski tidak semua armada dalam kondisi buruk, sebagian besar truk sampah di Makassar terlihat kurang mendapat perawatan. Padahal, perawatan kendaraan merupakan langkah dasar dalam manajemen pengelolaan sampah yang baik.
Pemerintah Kota Makassar diharapkan lebih serius memperhatikan kondisi ini. Pembersihan rutin, inspeksi harian, dan perawatan berkala semestinya menjadi prosedur standar sebelum dan sesudah truk beroperasi.
Menjaga kebersihan truk bukan hanya soal tampilan, tetapi juga mencerminkan komitmen terhadap kebersihan kota secara menyeluruh. Jika truk pengangkut sampah bersih, masyarakat akan percaya bahwa sistem pengelolaan limbah di kota ini berjalan dengan baik.
Dengan mencontoh kedisiplinan dan budaya kebersihan ala Jepang, Kota Makassar dapat meningkatkan kualitas lingkungan, memperbaiki citra kota, dan menciptakan ruang hidup yang lebih sehat serta nyaman bagi seluruh warganya. ( ab )