“Kami datang untuk berbagi dengan penghuni pondok, dan waktunya bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW,” ujar Hj. Helmy Wahid, salah satu alumni yang turut serta dalam kegiatan ini kepada PR.co.id.
Kunjungan ini diawali dengan pembacaan doa bersama, dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kebutuhan pokok dan sejumlah donasi. Para santri tampak antusias dan menyambut hangat para tamu yang datang dengan penuh kekeluargaan.
Semangat Kolaboratif
Kegiatan ini lahir dari komunikasi sederhana lewat pesan singkat di grup WhatsApp antaralumni yang bersepakat memilih pondok tahfidz untuk dikunjungi. Setelah berdiskusi, mereka menentukan waktu dan tempat secara mandiri, menunjukkan bahwa semangat untuk berbagi tidak selalu harus difasilitasi secara formal.
Selain memberikan dukungan materiil, kehadiran para alumni juga membawa semangat baru bagi para santri dan santriwati. Mereka berbincang ringan dengan Ismail guru yang sekaligus pimpinan pondok, bertukar cerita, dan tak lupa memohon doa dari para penghafal Al-Qur’an.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Di tengah kehidupan yang serba cepat dan padat, langkah kecil seperti ini menjadi pengingat bahwa kepedulian sosial dan semangat berbagi tetap bisa tumbuh di mana saja, kapan saja — bahkan di luar agenda resmi organisasi.
Kunjungan ini bukan hanya mempererat silaturahmi antaralumni, tapi juga menjadi inspirasi untuk terus menebar manfaat, apapun latar belakang dan kapasitasnya. ( ab )