PEDOMANRAKYAT, GOWA - Dalam suasana penuh keberkahan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, sekelompok alumni PPSP IKIP Ujung Pandang melaksanakan kunjungan silaturahmi ke Pondok Tahfidz Ashabul Jannah Yayasan Hidayatullah, yang berlokasi di kawasan Bollangi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/09/2025).
Pondok Tahfidz yang dipimpin oleh Ustadz Ismail ini membina 100 santri, terdiri atas 62 santri putra dan 38 santri putri. Terletak di dataran tinggi Bollangi, suasana pondok begitu sejuk dan menenteramkan. Bahkan, pada malam hari, para pengunjung dapat menyaksikan indahnya cahaya lampu kota Makassar yang terlihat berkelip dari kejauhan.
Menariknya, kunjungan ini dilakukan para alumni tanpa membawa nama organisasi resmi. Mereka hadir atas dasar inisiatif pribadi, dengan semangat kebersamaan dan niat tulus untuk berbagi bersama para penghafal Al-Qur’an.
Di tengah suasana hangat bersama para santri, para alumni kemudian mendeklarasikan nama komunitas kecil mereka yaitu “Genk Cendol’o” , yang beranggotakan alumni PPSP IKIP UP lintas angkatan.
“Cendol bagi orang Makassar bukan sekadar minuman segar, tapi simbol kebersamaan. Warna hijau melambangkan kehidupan, putih melambangkan kesucian, dan kesederhanaannya mengajarkan bahwa kebahagiaan lahir dari kebersamaan.”
Komunitas ini dibentuk sebagai wadah persahabatan, kekompakan, sekaligus semangat untuk terus peduli pada kegiatan sosial dan pendidikan keagamaan.
Pondok Tahfidz Ashabul Jannah sendiri dikenal sebagai salah satu pesantren yang berfokus pada pembinaan generasi muda penghafal Al-Qur’an dengan pendekatan spiritual yang kuat serta kedisiplinan keilmuan yang terjaga.
Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kegiatan-kegiatan positif lainnya, serta mempererat ikatan ukhuwah antara para alumni dengan dunia pendidikan Islam di Sulawesi Selatan.
Niat Tulus di Bulan Mulia
"Kami datang untuk berbagi dengan penghuni pondok, dan waktunya bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW," ujar Hj. Helmy Wahid, salah satu alumni yang turut serta dalam kegiatan ini kepada PR.co.id.
Kunjungan ini diawali dengan pembacaan doa bersama, dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kebutuhan pokok dan sejumlah donasi. Para santri tampak antusias dan menyambut hangat para tamu yang datang dengan penuh kekeluargaan.
Semangat Kolaboratif
Kegiatan ini lahir dari komunikasi sederhana lewat pesan singkat di grup WhatsApp antaralumni yang bersepakat memilih pondok tahfidz untuk dikunjungi. Setelah berdiskusi, mereka menentukan waktu dan tempat secara mandiri, menunjukkan bahwa semangat untuk berbagi tidak selalu harus difasilitasi secara formal.
Selain memberikan dukungan materiil, kehadiran para alumni juga membawa semangat baru bagi para santri dan santriwati. Mereka berbincang ringan dengan Ismail guru yang sekaligus pimpinan pondok, bertukar cerita, dan tak lupa memohon doa dari para penghafal Al-Qur’an.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Di tengah kehidupan yang serba cepat dan padat, langkah kecil seperti ini menjadi pengingat bahwa kepedulian sosial dan semangat berbagi tetap bisa tumbuh di mana saja, kapan saja — bahkan di luar agenda resmi organisasi.
Kunjungan ini bukan hanya mempererat silaturahmi antaralumni, tapi juga menjadi inspirasi untuk terus menebar manfaat, apapun latar belakang dan kapasitasnya. ( ab )
