Ia juga mengungkapkan bahwa sektor pertanian Indonesia juga mendapat pengakuan internasional. FAO memproyeksi lompatan produksi pangan Indonesia mencapai 35,6 juta ton.
Sementara, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memproyeksi produksi beras Indonesia di tahun 2025 mencapai 34,6 juta ton, menjadikannya tertinggi di kawasan ASEAN.
Secara internal, Kementan juga terus melakukan transformasi dan peningkatan kinerja. Mulai dari perolehan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), peningkatan nilai Reformasi Birokrasi (RB), maupun peningkatan Survei Penilaian Integrasi (SPI) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mentan Amran menekankan bahwa capaian di sektor pertanian tersebut merupakan hasil dari kerja semua pihak. Ia optimistis dengan sinergitas maka cita-cita swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto dapat segera dicapai.
“Capaian ini adalah hasil kerja keras bersama. Tanpa Bapak Ibu tidak mungkin tercapai. Presiden menargetkan swasembada dalam 4 tahun. Semoga tidak ada aral melintang kita dapat swasembada secepat-cepatnya,” ungkapnya.
Terakhir, Mentan Amran mengungkapkan bahwa transformasi di sektor pertanian akan terus dilakukan. Program strategis akan terus diakselerasi, mulai dari cetak sawah, optimalisasi lahan, perbaikan infrastruktur irigasi, hilirisasi pertanian, hingga penguatan internal Kementan.
“Kami komitmen untuk reformasi dari dalam dan luar. Kita bergerak bersama-sama, termasuk dengan Komite II DPD RI. Selama kami masih menjabat, kami akan terus pikirkan dan lakukan yang terbaik,” pungkasnya. (*)