“Hasil karya ini membuktikan bahwa kualitas konten tidak bergantung pada kecanggihan teknologi, tetapi pada sejauh mana pesan kebaikan bisa tersampaikan kepada masyarakat,” tegas Ikhwan.
Kegiatan ini memperkuat pandangan bahwa konten kreatif dapat menjadi strategi efektif dalam memperluas jangkauan dakwah. Jika sebelumnya syiar agama hanya identik dengan mimbar atau majelis tatap muka, kini dakwah bisa hadir di ruang digital dengan format sederhana namun menyentuh hati.
Kasi Bimas Islam, H. Misbahuddin, berharap semangat adaptif dan inovatif peserta terus berkembang. “Penyuluhan agama melalui media digital harus menjadi sarana syiar yang lebih luas, inklusif, dan berkelanjutan, apalagi bila dilakukan secara konsisten,” ujarnya. ( ab )