Rammang-Rammang: Surga Tertunda Karena Pemerintah Abai

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAROS - Rammang-Rammang, ikon wisata karst di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, sering dielu-elukan sebagai destinasi kelas dunia. Namun di balik promosi besar-besaran, kenyataannya kondisi di lapangan justru memprihatinkan.

Keindahan Rammang-Rammang sesungguhnya terletak di sepanjang sungai yang mengalir di antara tebing-tebing karst. Sayangnya, akses wisata itu sepenuhnya ditentukan oleh pasang surut air. Begitu air surut, perahu-perahu wisata tak bisa beroperasi. Wisatawan terpaksa menunggu hingga lima jam lebih hanya untuk bisa kembali.

Masalah ini bukan hal baru. Sudah puluhan tahun warga bersuara, tetapi tidak pernah ada solusi konkret. Padahal, jalannya sederhana: membangun tanggul penahan air. Dengan tanggul tersebut, air yang masuk tidak akan keluar, sehingga sungai tetap bisa dilalui setiap waktu.

Lebih ironis lagi, ketika wisatawan sampai di daratan, mereka disambut oleh titian atau jembatan reyot menuju objek populer seperti Gua Kingkong. Bukannya menambah kenyamanan, justru menimbulkan rasa was-was. Infrastruktur vital ini nyaris tak pernah disentuh perbaikan.

Kondisi ini menunjukkan betapa pemerintah daerah lebih sibuk menjual citra ketimbang membenahi persoalan nyata di lapangan. Promosi wisata digembar-gemborkan, tapi masalah dasar yang menghambat kenyamanan wisatawan seolah dianggap sepele.

Padahal, potensi ekonomi dari Rammang-Rammang sangat besar. Wisatawan lokal dan mancanegara terus berdatangan. Namun jika dibiarkan seperti ini, lambat laun mereka akan kapok. Kekecewaan akan lebih dulu mereka bawa pulang, bukan cerita indah tentang alam Maros.

Masyarakat setempat mendesak pemerintah segera turun tangan. Tanpa langkah konkret, Rammang-Rammang hanya akan menjadi "surga yang tertunda": indah dalam brosur, tapi mengecewakan saat nyata dikunjungi. ( Ardhy M. Basir )

Baca juga :  BPBD Sidrap Siapkan Kebutuhan Dasar dan Pelayanan Kesehatan Warga Terdampak Banjir

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Mayjen TNI Bangun Nawoko Resmi Pimpin Kodam XIV/Hasanuddin

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Tongkat kepemimpinan di Kodam XIV/Hasanuddin resmi berpindah tangan. Mayjen TNI Bangun Nawoko kini resmi menjabat...

Komitmen Perangi TPPO, APJATI Sumut Cegah Penempatan Pekerja Migran Non-Prosedural

PEDOMANRAKYAT, MEDAN - Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) Sumut, Dr, Asa Binsar Siregar menegaskan, APJATI...

Langgar HET, 190 Pengecer dan Distributor Pupuk Dihentikan Operasinya

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan pencabutan izin terhadap 190 pengecer dan distributor pupuk...

Mentan Amran Memupus Mimpi Ekonom Pro-Mafia Pangan, Defiyan Cori?

Oleh: M. Yadi Sofyan Noor, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Tulisan RMOL berjudul “Isapan Jempol Swasembada...