PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kediaman Ilham Arif Sirajuddin (IAS) di Makassar tampak semarak pada malam perayaan ulang tahunnya yang ke-60. Mantan Wali Kota Makassar dua periode itu, yang lahir pada 16 September 1960, menggelar acara penuh keakraban bersama keluarga, sahabat, kerabat, dan sejumlah tamu undangan yang dekat dalam lingkar kehidupannya.
Dekorasi sederhana namun elegan menghiasi ruangan. Lampu-lampu temaram dipadukan dengan nuansa hangat keluarga, menambah kesan intim di tengah acara yang berlangsung penuh kebersamaan. Senyum dan tawa para tamu mewarnai suasana, seolah menggambarkan eratnya persahabatan dan rasa hormat kepada sosok IAS.
Momen semakin istimewa saat IAS didampingi sang istri tercinta, Aliyah Mustika Ilham. Keduanya berdiri berdampingan di hadapan para undangan, menerima ucapan selamat dan doa terbaik. Dalam kesempatan itu, IAS menyampaikan sepenggal refleksi yang membuat semua hadirin terdiam sejenak merenung.
“Setiap kali kita memperingati ulang tahun, angka usia memang bertambah. Tetapi kalau kita mau jujur, umur kita justru berkurang,” ucap IAS dengan suara tenang namun penuh makna. Kalimat tersebut mengingatkan semua yang hadir akan pentingnya menghargai waktu dan menjalani kehidupan dengan penuh syukur.
Setelah sambutan, doa bersama dipanjatkan sebagai ungkapan rasa syukur atas kesehatan, rezeki, dan kesempatan yang masih dianugerahkan Allah SWT kepada IAS hingga usianya kini memasuki enam dekade.
Puncak acara ditandai dengan prosesi pemotongan kue ulang tahun. Suasana pun pecah oleh tepuk tangan meriah para undangan. Tawa, canda, serta keakraban semakin terasa saat IAS mendapat suapan kue dari istri tercinta, sebuah simbol cinta dan kebersamaan yang senantiasa ia jaga.
Bagi banyak orang, IAS bukan sekadar figur publik yang pernah memimpin Makassar selama dua periode. Ia adalah sahabat, mentor, sekaligus panutan yang tetap hangat dan rendah hati di tengah masyarakat. Tidak heran, doa-doa terbaik pun terus mengalir sepanjang malam, berharap IAS senantiasa diberikan kesehatan, umur panjang, serta kekuatan untuk terus berkarya.
Ulang tahun ke-60 ini bukan hanya perayaan usia, melainkan juga momen refleksi dan pengingat bahwa perjalanan hidup adalah tentang bagaimana mengisi setiap detik dengan makna. ( Ardhy M. Basir )
