7 Tahanan Asal Papua Kabur, Warga Jeneponto Diliputi Suasana Mencekam, Kapolres Susah Dihubungi

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, JENEPONTO – Kabar mencemaskan merebak cepat di Kabupaten Jeneponto sejak Sabtu malam. Isu beredar luas bahwa 10 tahanan titipan asal Papua kabur dari lapas dan kini berkeliaran di wilayah Jeneponto.

Namun setelah dilakukan penelusuran, jumlah tahanan yang kabur sebenarnya tujuh orang, dan di Jeneponto sendiri memang tidak terdapat lapas. Lapas terdekat berada di Kabupaten Takalar. Meski begitu, kabar ini sudah telanjur menyebar luas dan menimbulkan keresahan mendalam di tengah masyarakat.

Masyarakat semakin panik setelah tersiar kabar para tahanan kabur itu diduga mendatangi rumah-rumah warga. Mereka mengetuk pintu layaknya tamu, lalu tanpa basa-basi menyerang penghuni rumah. Cerita yang beredar dari mulut ke mulut ini membuat suasana Jeneponto berubah drastis, khususnya pada malam hari.

Sejumlah ruas jalan yang biasanya ramai dengan warga berkumpul di simpul-simpul perkampungan kini tampak kosong. Tempat duduk sederhana yang dibangun warga di pinggir jalan dibiarkan sepi. Anak-anak kecil yang biasanya masih bermain hingga pukul 22.00 WITA, malam itu sudah tidak tampak sama sekali.

Keresahan kian terasa ketika sebagian warga memilih menutup diri lebih awal. “Biasa orang masih duduk-duduk, tapi sekarang semua masuk rumah sebelum jam sembilan. Takut, karena katanya tahanan kabur itu berkeliaran,” ungkap salah satu warga.

H. Sofian, seorang penjual bahan bangunan di Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, juga membenarkan isu yang berkembang.
“Yah, masing-masinglah kita menjaga diri,” ujarnya singkat. Pria yang akrab disapa Krg. Naba ini mengaku ikut merasakan ketegangan yang membuat warga enggan keluar rumah pada malam hari.

Sementara itu, Kapolres Jeneponto AKBP Widi Setiawan, S.I.K., M.I.K. dihubungi via WhatsApp pada Minggu (21/09/2025) malam. Sayangnya, hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan. Padahal masyarakat sangat menantikan penjelasan resmi dari aparat penegak hukum di tengah suasana panik ini.

1
2TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Lima Mahasiswa Unpacti Makassar Kuliah di Universitas Muhammadiyah Enrekang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Mengabdi dengan Hati, Membangun dengan Inovasi: Jejak Langkah Muh. Naim Suro di Desa Bontolangkasa, Kec. Bontonompo Kab. Gowa

PEDOMANRAKYAT, GOWA – Di sebuah ruang kerja yang tenang di Desa Bontolangkasa Selatan, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Kamis...

Kakanwil Kemenag Sulsel Hadiri Open House Natal 2025, Apresiasi Peran Keuskupan Agung Makassar Jaga Kerukunan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Ali Yafid, menegaskan pentingnya merawat...

Saat Laut Menjadi Doa: Kisah Hati dari Aceh 26 Desember

PEDOMANRAKYAT, ACEH - Aceh, 26 Desember 2004 — pagi itu seharusnya menjadi waktu kebahagiaan keluarga. Matahari baru saja...

Merajut Damai di Hari Kelahiran Kasih: IAS dan Aliyah Mustika Ilham Menyapa Gereja-Gereja Makassar di Natal 2025

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Malam Natal 2025 di Makassar tak hanya dipenuhi cahaya lilin dan kidung pujian, tetapi juga...