Gereja Segala Bangsa (GESBA) Dari Masa ke Masa Menembus Batas, 370 Cabang Hadir di Indonesia dan Dunia

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Gereja Segala Bangsa (Gesba) lahir secara otonom pada 20 September 1947 di Makassar. Gereja ini dirintis oleh Thoeng Goan Soei, seorang Hulp Evangelist dari “De Gemeenten Van God Nederlandsch Indie” yang sebelumnya telah diangkat sebagai Voorzitter melalui Besluit Nomor 33 di Buitenzorg pada 14 November 1938. Tonggak sejarah ini menjadi titik awal perjalanan panjang Gesba yang hingga kini tetap kokoh berdiri.

Pada perjalanannya, Gereja Segala Bangsa terus memperkuat fondasi legalitas dan organisasi. Tercatat, pada 14 Desember 1974, Pdt. Jantung Gindru Alam mendaftarkan kembali gereja ini melalui surat keterangan dari Dirjen Bimas Kristen Protestan Depag RI. Langkah ini dilanjutkan dengan penyesuaian anggaran dasar terhadap UU No. 8 Tahun 1985 yang dituangkan dalam akta notaris Siske Limowa, SH, pada 15 Maret 1988 di Ujung Pandang. Akhirnya, pada 7 Juni 1988, Gesba resmi terdaftar sebagai lembaga keagamaan di Jakarta.

Kini, pusat kedudukan Gereja Segala Bangsa tetap berada di Makassar, namun pelayanan dan jemaatnya telah tersebar luas di seluruh Indonesia. Bahkan, pertumbuhan cabang tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga merambah ke luar negeri, membuktikan bahwa api pelayanan ini terus menyala menembus batas bangsa.

Menurut Pdt. Daniel S. Kusbin, visi utama yang dipegang teguh Gesba adalah menjadi rumah doa bagi segala bangsa. Gereja hadir untuk mendoakan pemerintah, bangsa, dan kesejahteraan kota. “Kehadiran kita adalah untuk berdoa, karena doa adalah nafas hidup dan kekuatan kita,” ujarnya penuh keyakinan.

Tidak mudah bagi Gesba untuk bertahan hingga usia ke-78 tahun. Persaingan antar gereja semakin ketat, namun anugerah Tuhan membuat pelayanan ini tetap teguh berdiri. “Kita bisa bertahan hanya karena pertolongan Tuhan. Dengan kekuatan sendiri, kita tidak mampu,” ungkap Pdt. Daniel, generasi keempat dari pendiri gereja.

Baca juga :  Pinrang Peroleh Anugerah Keterbukaan Informasi Publik dari KI Sulsel

Hari ini, Gereja Segala Bangsa bersyukur karena telah memiliki lebih dari 370 cabang di seluruh Indonesia, termasuk di Malaysia dan Hongkong. Pdt. Daniel meyakini, keemasan pelayanan akan terus diraih karena kuasa doa. “Doa bisa mengubah segala sesuatu. Doa orang benar, bila dengan yakin dinaikkan, besar kuasanya,” urai Pdt. Daniel S. Kusbin saat dijumpai di Gesba Jl. Celendu, Kota Makassar, Minggu (21/9/2025).

Perjalanan panjang ini juga menjadi kisah pribadi bagi Pdt. Daniel yang telah 25 tahun melayani sejak tahun 2000. Banyak suka duka yang ia alami, termasuk menjadi Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Sulsel selama dua periode. “Kami percaya, selama doa menjadi dasar, pelayanan ini akan terus dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa,” tutupnya dengan penuh harapan. (Jw/Rz)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

PKBM Baji Bicara Hidupkan Semangat Kebersamaan Lewat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Baji Bicara Kota Makassar menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW...

Rapat Panitia Mukernas BPP KKSS 2025 Putuskan Utamakan KKSS Peduli dan Peran Strategis ke Depan

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Panitia Pelaksana Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS)...

SD Negeri Borong Gelar Maulid Nabi, Ustadz Rusli Ingatkan Spirit Keteladanan Rasulullah

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, berlangsung penuh...

Mayjen TNI Windiyatno Pimpin Baksos Kesehatan Kodam XIV/Hasanuddin di Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kodam XIV/Hasanuddin menggelar Bakti Sosial (Baksos)...