Mendagri Tito: Pertanian Jadi Program Wajib Daerah, Pengungkit Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

“Kita sedang mengupayakan kalau bisa direvisi UU ini, yang pertanian dari opsional menjadi wajib. Negara kita berbasis agriculture tradisional, kita dorong menjadi industri. Selain kita bisa swasembada, kita juga menjadi eksportir kepada negara lain dan menjadi pemain dominan di dunia,” jelasnya.

Lebih jauh, Tito menekankan bahwa industrialisasi pertanian menjadi kunci bagi Indonesia untuk memperkuat daya saing ekonomi sekaligus keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah. Industri pengolahan hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan yang menghasilkan produk bernilai tambah akan terus didorong.

Ia mencontohkan Selandia Baru yang berhasil menjadi salah satu negara paling sejahtera di dunia dengan mengandalkan sektor agrikultur dan peternakan. Negara tersebut mampu mengolah produk turunannya seperti susu, keju, dan yogurt hingga menjadi komoditas unggulan yang mendunia.

Ia menegaskan, jika pertanian benar-benar dijadikan program wajib daerah, maka Indonesia tidak hanya akan mampu memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menjadi pemain utama di pasar global melalui produk hilir bernilai tambah. Dengan begitu, target untuk keluar dari jebakan negara menengah pada 2045 semakin nyata untuk diwujudkan.

“Ini bisa mengangkat kita keluar dari jebakan negara kelas menengah, lebih cepat dari prediksi di 2045,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong sinergi bersama pemerintah daerah guna mempercepat program pengembangan hilirisasi komoditas strategis perkebunan. Ia optimistis dengan kerja bersama, kejayaan perkebunan Indonesia dapat kembali diraih.

“Kita ingin kembalikan kejayaan rempah-rempah, komoditas perkebunan. Anggarannya sudah ada sekitar Rp10triliun. Dukungan Gubernur, Bupati, Walikota menjadi kunci keberhasilan hilirisasi. Kita tidak bisa lakukan banyak tanpa Bapak Ibu semua. Kita gandengan tangan. Kalau kita sama-sama bergerak dan fokus, Indonesia bisa superpower,” pungkasnya. (*)

1
2
TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  BNPB Serahkan Bantuan Penanganan Bencana Hidrometeorologi ke Kabupaten/Kota Terdampak Bencana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

IKA SMANSA 82 Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW, Dirangkaikan Perayaan HUT Ke-63 Asriawan Umar dan Dihadiri 200-an Alumni

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Keluarga besar Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Makassar angkatan 1982 (IKA SMANSA 82) menggelar hajatan...

Anniversary ke-6 KP96’M: Merajut Kebersamaan, Menumbuhkan Solidaritas

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Suasana penuh kebahagiaan dan keakraban menyelimuti perayaan Anniversary ke-6 Komunitas Papoto 96' Makassar (KP96'M) yang...

DPRD Soroti Penghentian MBG di Makassar: Jangan Main-Main dengan Gizi Anak

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Himbauan Kepala SPPG Kota Makassar–Panakkukang 02 tertanggal 21 September 2025 yang berisi penghentian sementara operasional...

Kuasa Hukum Abdul Mannan: Saksi Tergugat Tidak Tahu Detail Sengketa Lahan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Agenda persidangan perkara sengketa lahan antara PT Sumerekon dan Haji Abdul Mannan kembali digelar di Pengadilan...