Nur Rahmah Raih Doktor di Unhas Hipertensi Hilangkan Produktivitas di Kep. Singkarang

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Analisis “cost of Illness” (biaya pengobatan penyakit) menunjukkan bahwa kehilangan produktivitas (opportunity cost) merupakan komponen pengeluaran terbesar akibat hipertensi di Kepulauan Singkarang dengan total Rp.52.550.000.

“Rinciannya di P. Barrang Lompo Rp.18.000.000, P. Kodingareng Rp.16.900.000, dan di P. Barrang Caddi Rp.17.650.000. Atau rata-rata Rp.1.940.000 setiap orang per tahun,” kata Nur Rahmah dalam disertasinya berjudul “Model Layanan Kesehatan dan Pengendalian Hipertensi Berbasis Faktor Risiko dengan Metode ‘Interpretative Structural Modeling” (ISM) dan “Structural Equation Modeling” (SEM) di Wilayah Kepulauan Singkarang” yang dipertahankan dalam ujian Promosi Doktor di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas, Selasa (23/9/2025).

Promovenda Dr. Nur Rahmah, SKM, M.Kes. dinyatakan lulus dengan yidisium “sangat memuaskan” dalam sidang ujian promosi yang dipimpin Dekan FKM Unhas Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., M.Sc.PH, Ph.D., dengan Promotor-Ko-Promotor :Prof.Dr.Amran Razak, SE, M.Sc., Dr. Agus Bintara Birawida, S.Kel., M.Kes, dan Dr. Irwandy, SKM, M.Kes. Para penguji terdiri atas: Prof. Dr. Darmansyah, SE, M.S., Dr. Ir. M.Rijal Idrus, M.Sc., Dr. Balqis, SKM, M.Sc.PH, M.Kes, dan Penguji Eksternal Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes.
Dr. Nur Rahmah, SKM, M.Kes., mengatakan, temuannya itu menegaskan, hipertensi tidak hanya membebani kesehatan, tetapi juga berdampak langsung pada menurunnya produktivitas kerja masyarakat kepulauan. Biaya makan menjadi pengeluaran signifikan dengan total Rp.15.574.500. Biaya itu terdiri atas; Rp.5.986.500 (di P. Barrang Lompo), Rp 5.976.500 (di P. Kodingareng), Rp 3.611.500 (di P. Barrang Caddi), dengan rata-rata pengeluaran Rp 550.000-Rp 600.000 setiap penderita per tahun. Ini menunjukkan, kebutuhan konsumsi sehari-hari tetap menyerap porsi besar dari anggaran rumah tangga penderita hipertensi.

“Dari segi transportasi, terdapat variasi pengeluaran yang cukup mencolok antarlokasi. Total biaya transportasi Rp 1.393.000, dengan rincian Rp 137.000 (di P.Barrang Lompo), Rp 212.000 (di P. Kodingareng), Rp 104.400. (di P. Barrang Caddi). Perbedaan rata-rata biaya antarpulau, mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 156.000 setiap penderita per tahun,” ujar perempuan lajang yang dilahirkan di Makassar 20 Juli 1996 tersebut.

Baca juga :  Pangdam XIV/Hsn Mayjen Bobby Tiba di Markas Kodam XIV/Hsn, Disambut Dengan Tradisi Pedang Pora dan Penyambutan Adat Bugis-Makassar

Lulusan S-1 Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin (2017) ini mengatakan, sebaliknya biaya akomodasi dan suplemen kesehatan relatif rendah masing-masing Rp 300.000 dan Rp 750.000, menunjukkan, sebagian besar penderita tidak menanggung beban tambahan yang besar untuk kategori ini.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Tiba di Kota Tanjung Selor, Tim Alumni SMANSA Makassar All Star Disambut Hangat Gubernur Kaltara Zainal Paliwang

PEDOMANRAKYAT, TANJUNG SELOR - Setelah sejak pagi hari menempuh perjalanan dari Kota Makassar menumpang sarana angkutan udara, darat,...

Kolaborasi Edukatif di Pusjar SKMP LAN Makassar Lahirkan Aplikasi SIHADIR

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan (Pusjar SKMP) LAN Makassar kembali menjadi ruang belajar...

Disdik Sulsel Wajibkan “Generasi Terampil” di SMA

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Iqbal Nadjamuddin, resmi menerbitkan Surat Edaran No. 100.3.4/14539/DISDIK kepada...

Denyut Kehidupan di Car Free Day: (14-Habis) “Menjaga Rasa & Warisan: Kue Pancong Pak Nasir

Nurenci Ananda Pasaribu Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP/Magang ‘identitas’ Udara pagi di Boulevard baru saja menghangat ketika jarum jam menunjukkan pukul...