Ia lalu mengajukan biaya transport Rp50 ribu per orang menuju Hotel Four Points. Permintaan itu, kata dia, disetujui melalui pesan WhatsApp oleh Ketua DPD Hanura Sulsel, Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad.
Acara pelantikan berlangsung meriah. Namun setelahnya, klaim Jack, bendahara DPD Hanura Sulsel yang bernama Amal tak menggubris permintaan pencairan biaya transportasi.
Malam harinya, ia hanya menerima separuh dari total Rp5 juta. “Sisanya Rp2,5 juta tidak pernah dibayar. Orang-orang yang saya bawa protes keras,” katanya.
Empat hari berselang, tunggakan itu tak kunjung dilunasi. Jack akhirnya menutup kekurangan dengan uang pribadi.
Ia pun memilih keluar dari Hanura. “Saya memutuskan tidak lagi berada di bawah naungan Partai Hanura,” ujarnya.
Sejumlah koleganya di internal LASMURA juga disebut Jack mendesak agar organisasi segera beralih ke “warna” politik lain. (Hdr)