Teriakan Bocah, Api Membesar
Kebakaran itu pertama kali diketahui dari rumah Dg. Juddah, tetangga dekat. Dari sanalah aliran listrik rumah Tanaloe disambungkan. Begitu api menyambar, listrik padam, membuat cucu Dg. Juddah terbangun dan berteriak, “kebakaran!”
Teriakan bocah itu membangunkan warga sekitar. Mereka berlarian keluar rumah, mencoba membantu apa saja yang bisa dilakukan. Untung saja api berhasil dipadamkan sebelum telanjur membesar, melahap rumah kayu milik Tanaloe.
Rumah Dipindahkan ke Sawah
Demi keselamatan bersama, warga akhirnya bergotong royong memindahkan bangunan rumah ke tengah sawah. Langkah darurat itu bahkan disaksikan langsung Babinsa setempat.
“Kami semua panik, meski api belum sempat membesar. Untung anak-anak teriak, kalau tidak mungkin api akan meluluhlantakan Kampung Balang Toa. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kami sepakat pindahkan rumahnya ke sawah biar tidak kena rumah lain,” kata Dg. Juddah, tetangga dekat korban.
Kini, yang tersisa hanya tangis dan kepedihan. Nenek Tanaloe nyaris kehilangan rumah, sementara warga Balang Toa hanya bisa pasrah menghadapi kenyataan bahwa hidup sang nenek terus diliputi ancaman anak sendiri. ( Ardhy M. Basir )